GELORA.CO - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membenarkan hingga saat ini, masih ada warga Jawa Tengah yang masih buang air besar (BAB) sembarangan. Meskipun sekarang, persentasenya hanya tinggal sedikit.
Usai menjadi pembicara dalam dialog bersama Kemenkes RI di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, pada hari Rabu (29/3/2023) siang, Ganjar Pranowo mengaku, terus mendorong agar Provinsi Jawa Tengah segera bebas dari BAB sembarangan atau Open Defecation Free (ODF). Ia melihat komitmen bupati dan wali kota di wilayahnya bagus.
Tetapi menurutnya, ada enam kabupaten yang harus dipercepat dan kebanyakan sudah menargetkan tahun ini ODF. Pihaknya juga mengaku, akan membantu agar masyarakat punya akses jamban.
Jika data warga yang belum punya jamban sudah lengkap dan APBD sudah ada, segera dieksekusi. Namun, jika belum ada anggarannya, akan dicarikan bantuan dari berbagai pihak seperti penanganan kemiskinan ekstrem.
“Sebenarnya masih banyak yang BAB sembarangan. Tapi memang ada enam kabupaten yang belum ODF. Kota Pekalongan tinggal verifikasi saja. Kabupaten Pekalongan saja yang mungkin dia menargetkan di 2024. Yang lain (kabupaten-kota) di tahun 2023,” ucap Ganjar.
Direktur Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI, Anas Ma'ruf mengatakan, data ODF di Jawa Tengah sendiri berdasarkan desa dan kelurahan. Data terakhir yang diterimanya sudah 92 persen desa-kelurahan di Jawa Tengah sudah ODF sehingga hanya tinggal sekitar 8 persen saja yang belum bebas ODF.
“Saat ini kurang lebih 92 persen desa-kelurahan di Jawa Tengah itu sudah ODF. Dan sekitar 8 persen yang belum bebas ODF, yang tersebar di enam kabupaten-kota di Jawa Tengah,” kata Anas Ma'ruf.
Sehingga pihaknya terus mendorong sisa desa-kelurahan di Jawa Tengah yang belum ODF tersebut. Sebab, jika masih ada warga yang BAB sembarangan bisa mencemari lingkungan.
Sumber: kompas