GELORA.CO -Peluang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju lagi dan menang dalam pemilihan presiden (Pilpres) kian besar.
Ini lantaran potensi dukungan elite dan partai politik kepada Prabowo semakin besar.
Di saat pesaing terdekatnya, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sedang menjadi bulan-bulanan masyarakat usai menolak kehadiran Tim Israel yang berbuntut gagalnya Indonesua menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023, Prabowo semakin dekat dengan Joko Widodo.
Terbukti, dalam beberapa kegiatan, Jokowi mengajak Prabowo untuk mendampingi.
Bahkan, saat Silaturahmi Ramadhan PAN, Jokowi sempat menyinggung dukungan politiknya untuk Prabowo di hadapan empat ketua umum partai politik koalisi pemerintah.
Apalagi di acara itu juga, muncul wacana Koalisi Besar yang sedianya akan diisi Partai Golkar, PAN, PPP, PKB, dan Gerindra.
Jika Koalisi Besar ini terbentuk, maka Prabowo berpotensi besar menjadi calon presiden yang diusung. Ini karena Prabowo adalah kandidat capres paling populer dan elektabilitasnya tertinggi di antara tokoh lainnya dalam Koalisi Besar.
Dukungan kepada Prabowo kian bertambah setelah beberapa waktu lalu, viral video Prabowo menghadap Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Pada video itu, terekam Luhut tengah duduk di kursi. Sementara, Prabowo berdiri dengan menampilkan sikap hormat.
Luhut lalu berkata, "Bowo kau jangan macem-macem Bowo."
"Kalau abang tidak ijinkan saya duduk, saya nggak duduk," kata Prabowo dalam video viral itu.
Luhut lantas membalas, "Duduk diberi."
Kehangatan ini secara tersirat menampilkan adanya potensi dukungan Luhut kepada Prabowo untuk ambil bagian pada Pilpres 2024.
Dengan potensi dukungan yang didapat dari Jokowi dan Luhut serta calon Koalisi Besar, Prabowo tampak sedang di atas angin.
Sumber: RMOL