GELORA.CO - Pegiat Sejarah Saddam Husein mengomentari pernyataan Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang dinilai tidak menganggap keberadaan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Dalam pernyataannya baru-baru ini, Hasto sama sekali tidak menyebut nama PSI saat mengungkap partai politik mana saja yang mendukung Ganjar Pranowo.
Hal tersebut diungkap Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/4/2023). Ia menekankan pentingnya mengedepankan etika politik.
"Jadi, bangun hal postif, penuhi aspek kultural, aspek di mana bagun kerja sama, bukan tiba-tiba ambil keputusan. Etika politik harus dikedepankan," ucap Hasto.
Menanggapi hal tersebut, Saddam yang aktif di akun Twitter @mazzini_gsp itu menyebut PSI sebagai loyalis yang tidak dianggap oleh PDIP.
“Loyalis yg tak dianggap,” ujar Saddam, dikutip WE NewsWorthy dari akun Twitter pribadi pada Jumat (28/4/2023).
Saddam kemudian merasa kasihan kepada PSI karena selalu mendukung keputusan politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetapi tidak dianggap sebagai partai koalisi.
Bahkan, PSI lah partai politik pertama yang secara resmi mengusung Ganjar. Selain itu, PSI juga mendapat julukan dari netizen dengan sebutan PDIP U-20.
“Kasihan amat PSI udah dari dulu selalu dukung keputusan politik Jokowi, deklarasi dukung Ganjar udah duluan, dianggap netizen PDIP U-20. Pas koalisi kaga diajak dan kaga dianggap,” ujar Saddam.
Namun, hal yang lebih menarik adalah keputusan PSI apakah akan tetap mendukung Ganjar atau justru putar haluan. “Menarik, apakah PSI tetep nekad dukung Ganjar, atau puter haluan?” tanya Saddam.
Sumber: newsworthy