GELORA.CO -Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan ketua umum beberapa partai politik bisa jadi awal mula Ketua Umum Partai PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meradang.
Pasalnya, dalam pertemuan itu bisa saja Jokowi menentukan calon presiden atau wakil tanpa sengetahuan pengurus PDI Perjuangan.
Direktur Visi Indonesia Strategis Abdul Hamied mengamati bisa saja saat Jokowi bertemu dengan para pimpinan partai pendukung pemerintah dan membentuk koalisi besar dan di dalamnya ada Gerindra dan Prabowo sebagai capresnya.
"Gerakan inilah yang membuat Mega gusar, ketakutan dan memaksa mempercepat pengumuman Ganjar sebagai capres," kata Abdul Hamied kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (21/4).
Padahal, Cak Hamied menyebut bisa saja Megawati mengajak Jokowi langsung mengusung kader partai PDI Perjuangan sebagai Capres.
"Realistis aja, elektoral Ganjar sangat jauh dari cukup untuk modal capres dan tidak ada kandidat lain," ucap Cak Hamied.
Kepanikan Mega juga terlihat dengan waktu pengumuman Ganjar sebagai Capres di depan publik bertepatan dengan Hari Raya IdulFitri 1444 Hijriyah.
"Enggak tanggung-tanggung, saat sebagian umat merayakan lebaran. Kayak enggak ada waktu lain kecuali hari ini, sebelum atau saat rakyat silaturahmi dirumah atau sebagian masih dalam perjalanan mudik," kata Cak Hamied.
Megawati Soekarnoputri resmi mengumumkan nama Ganjar Pranowo sebagai calon presiden untuk Pilpres 2024 mendatang. Pengumuman disampaikan langsung Megawati di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat pada Jumat (21/4).
“Pada jam 13.45 dengan mengucapkan bismillah, saudara Ganjar Pranowo sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden Republik Indonesia dari PDIP,” ujarnya.
Megawati didampingi oleh Presiden Joko Widodo dan kedua anaknya, Puan Maharani dan Prananda Prabowo saat menyampaikan pengumuman ini. Termasuk ada juga Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Sumber: RMOL