GELORA.CO -Kabar prajurit TNI Yonif R 321/GT yang bertugas melakukan Operasi SAR pilot Susi Air diserang Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua dibenarkan Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman. Penyerangan terjadi di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
“Benar prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga diserang dan ditembak oleh gerombolan KST pada Sabtu (15/4) pukul 16.30 WIT,” jelas Kapendam, Kol Kav Herman Taryaman kepada wartawan, Minggu (16/4).
Namun demikian, dia masih belum mau mengonfirmasi apakah benar ada enam orang prajurit yang gugur dalam serangan tersebut.
“Sampai saat ini masih dilaksanakan pemantauan, namun karena cuaca hujan dan berkabut, sehingga belum bisa berkomunikasi dengan aparat keamanan yang berada di lokasi tersebut. Demikian pula upaya-upaya memberikan bantuan dan evakuasi tetap dilaksanakan,” tambahnya.
Di satu sisi, jurubicara Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sembom mengatakan bahwa ada 9 orang yang meninggal dalam insiden tersebut. Pihaknya juga merampas sebanyak 9 pucuk senjata TNI.
Sementara itu, berdasar laporan internal yang ditujukan kepada Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 1 Kostrad, Mayjen TNI Bobby Rinal Makmum, yang dilanjutkan kepada Kasdivif 1 Kostrad, Irdivif 1 Kostrad dan Asintel dan Asops Kasdivif 1 Kostrad, dijelaskan bahwa Tim Gabungan Satgas Yonif R 321/GT dan Kopassus, diserang pada Sabtu (15/4) pukul 16.30 WIT.
Penyerangan terhadap Tim Badak 1, Badak 3, Candraca 2, dan Candraca 11 terjadi di Pos Mugi saat dilakukan pembersihan daerah di Wilayah Mugi-Mam Kompleks.
Serangan ini menyasar 36 prajurit yang terdiri dari 20 orang Yonif Raider 321/GT dan 16 orang anggota Kopassus. Serangan membuat 9 orang diduga tertangkap KST Papua dan 6 orang meninggal dunia, sementara 21 orang belum diketahui nasibnya.
“Jumlah kerugian belum dipastikan dikarenakan komunikasi dengan Tim depan masih terputus,” demikian bunyi laporan tersebut.
Adapun informasi tentang 9 orang personil TNI ditawan oleh KST Papua didapatkan dari HT Channel KST Papua di Pos Mugi. Di mana dalam komunikasi HT terdengar pernyataan, “Ini 9 orang teman mu mau diambil atau tidak?”.
Sedangkan proses evakuasi belum dapat dilakukan dikarenakan cuaca hujan dan kabut.
Sumber: RMOL