Penulis: Hendra J Kede
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, sebagai pemegang mandat tunggal Kongres PDIP untuk memilih dan memutuskan siapa Calon Presiden yang akan dicalonkan PDIP pada Pilpres 2024 telah mengunakan dan mengumumkan hak prerogatifnya tersebut.
Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, ditugaskan Ketum PDIP sebagai calon presiden untuk berlaga dalam kontestasi Pilpres 2024 tahun depan.
Pengumuman tersebut juga dihadiri Presiden Jokowi yang terbang khusus dari Solo, Jawa Tengah, ke Istana Batu Tulis di Bogor, Jawa Barat sekadar untuk hadir secara langsung dalam Rapat DPP PDIP ke 140 yang diperluas tersebut pada hari Jumat, 21 April 2023, dengan mengambil momentum Hari Kartini.
Ada beberapa hal yang menarik perhatian penulis saat mengikuti pengumuman tersebut secara langsung melalui salah satu saluran televisi nasional.
Pertama. Sekjen DPP PDIP terkesan sebagai Master of Ceremony (MC) walaupun beliau atas izin Ketua Umum membuka Rapat DPP PDIP tersebut.
Kedua. Pada meja pimpinan hanya duduk Ketum DPP PDIP, Presiden Jokowi, dan dua anak Megawati yang kebetulan keduanya Ketua DPP PDIP yang diberi tugas khusus terkait Pilpres 2024, plus di akhir acar ditambah Capres pilihan PDIP, Ganjar Pranowo.
Ketiga. Pada backdrop rapat tertulis tagline yang berbunyi "Solid Bergerak Untuk Indonesia Raya". Slogan itu selama ini sering penulis tafsirkan sebagai sinyal berkoalisinya PDIP dengan Gerindra dalam Pilpres 2024.
Namun penulis selama ini berpikir koalisi itu dengan mengusung bersama Puan Maharani dan Prabowo Subianto (Ketua Umum Partai Gerindra). Sebuah pikiran yang terkoreksi dengan adanya pengumuman ini.
Keempat. Megawati mengambil keputusan dan mengumumkan keputusan tersebut dengan menekankan bahwa itu adalah hak prerogratifnya yang diberikan Kongres PDIP terdekat. PDIP memang memenuhi syarat Presidential Theshold 20 persen kursi di DPR RI hasil Pemilu 2019 lalu untuk mengusung sendiri Capres-Cawapres. Pengambilan keputusan itu terkesan tanpa melibatkan partai manapun.
Kelima. Pengumuman Calon Presiden tersebut tanpa pengumuman sosok Calon Wakil Presiden.
Menurut hemat penulis, lima fakta tersebut menunjukkan betapa masih kuatnya posisi Megawati di PDIP dan sekaligus menunjukkan kepercayaan diri yang sangat tinggi dari PDIP dalam menyongsong pesta demokrasi Pemilihan Presiden periods 2024-2029 pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang.
Bagaimana hasil dari pilihan politik Ketua Umum PDIP ini, sebagai pengamat, kita sama-sama tunggu dan lihat saat hasil Pilpres 2024 tahun depan diumumkan.
Sumber: kumparan.