Refly Harun Bocorkan 3 Ancaman yang Diterima Anies Jelang Perebutan Kursi Jokowi, Termasuk Kasus Formula E

Refly Harun Bocorkan 3 Ancaman yang Diterima Anies Jelang Perebutan Kursi Jokowi, Termasuk Kasus Formula E

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pengamat politik Refly Harun mengungkapkan 3 ancaman yang diterima bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan menjelang perebutan kursi Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau Pilpres 2024.

3 Ancaman yang diterima Anies Baswedan yaitu terkait gugatan PK kubu Moeldoko kepada Demokrat, polemik Menkominfo NasDem Johnny G Plate, dan kasus dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E.

"Masalah lain adalah terkait dengan MA jadi masih ada dua ancaman terhadap Anies Baswedan ini ya, sudah tiga, yaitu kasus ke NasDem," ucapnya dikutip WE NewsWorthy dari YouTube Refly Harun, Rabu (5/4).

Pertama, kasus korupsi dalam penyediaan infrastuktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastuktur pendukung yang diduga melibatkan Johnny G Plate besera NasDem.

"Jadi kasus korupsi yang melibatkan menteri Nasdem diduga Johnny G Plate lalu dikaitkan dengan sumbangan ke partai itu, dan ini semacam bentuk tekanan kepada Nasdem," ujarnya.

Kedua, Kepala Staf Presiden Moeldoko yang mengajukan peninjauan kembali (PK) ke Mahkamah Agung (MA) untuk merebut Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Berikutnya adalah Moeldoko mengajukan peninjauan kembali atas status atau rebutan kepengurusan Partai Demokrat, sah tidaknya dia sebagai Ketua Umum Partai Demokrat," ungkapnya.

Ketiga adalah kasus Formula E yang diduga bertujuan membuat Anies menjadi tersangka. Refly Harun pun berharap agar hukum tidak dimainkan hanya demi kepentingan politik.

"Yang ketiga adalah Formula E, ini yang pertama sesungguhnya. Memang soal ini ngeri-ngeri sedap ya mudah-mudahan semua stakeholder yang terlibat itu tidak memainkan hukum, tidak memainkan kekuasaan hanya untuk mencegah orang-orang tertentu dari sebuah fair competition," tandasnya.

Sumber: newsworthy
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita