GELORA.CO -Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dianggap sudah gigit jari, karena "dilepehkan" Presiden Joko Widodo, setelah PDI Perjuangan dan Istana mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (Bacapres).
Analisa itu disampaikan pakar Hukum Tata Negara (HTN), Refly Harun, dalam video yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun berjudul 'Pengamat: Jkw Menghina Prabowo dan Gerindra! Apa Soal?!", Minggu malam (23/4).
"Hebat Prabowo Subianto ini. Sudah 'direndahkan', dia masih datang bersilaturahmi, ya mungkin karena dia menteri ya, dia anak buahnya presiden, ya datang bersilaturahmi," kata Relfy, seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Senin (24/4).
Meski begitu Refly ragu apakah Prabowo mau menjadi wakil presidennya Ganjar, seperti disampaikan Presiden Jokowi, mengingat, skenario awal yang sering diupayakan dan diharapkan Prabowo adalah jadi presiden, sedangkan Ganjar wakilnya.
"Apa iya Prabowo Subianto mau jadi wakil presidennya Ganjar Pranowo?" Refly balik bertanya.
Dia melihat, Prabowo seperti masih ada keinginan mendapatkan dukungan dari Jokowi untuk menjadi Capres, bukan cawapresnya Ganjar.
Hal itu bisa dilihat saat Prabowo datang ke Solo dalam rangka silaturahmi Idulfitri 1444 Hijriah, beberapa hari lalu.
"Jadi bisa dikatakan Prabowo sudah gigit jari. Kecuali dia tunggu wangsit, tiba-tiba Megawati mengatakan bersedia menjadikan Ganjar Pranowo sebagai wakil presidennya Prabowo Subianto. Nah itu baru hidup kembali peluang Prabowo," pungkas Refly.
Sumber: RMOL