Prediksi Refly Harun, PDIP Bersedia Gabung Koalisi Besar jika Puan Jadi Wakil Prabowo

Prediksi Refly Harun, PDIP Bersedia Gabung Koalisi Besar jika Puan Jadi Wakil Prabowo

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pengamat politik Refly Harun menyebut PDI Perjuangan (PDIP) turut bergabung Koalisi Besar jika memasangkan Puan Maharani dengan Prabowo Subianto.  

Koalisi Besar merupakan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Meski demikian, penggabungan dua koalisi tersebut masih jadi wacana. 

Baca Juga: Ogah Tanggapi Sindiran PDIP soal Timnas Israel, Anies Baswedan Fokus Silaturahmi dengan Rakyat

Refly Harun menilai, koalisi ini sengaja dibentuk untuk mengeroyok Anies Baswedan yang telah dideklarasikan oleh Koalisi Perubahan.

Tapi persoalannya, hingga saat ini Koalisi Besar belum menyampaikan siapa calonnya. Baik calon presiden maupun wakilnya.

“Apakah kemudian pasangan Prabowo-Ganjar, artinya Prabowo yang menjadi calon presidennya. Atau dibalikkah. Kalau dibalik rasanya gak mungkin, apalagi reputasi Ganjar sekarang ini sedang surut,” ungkapnya, mengutip fajar.co.id, Kamis (6/4/2023).

Ia menilai, Ganjar Pranowo memang sengaja disurutkan. Tujuannya agar lebih setia kepada PDIP ketimbang istana. 

“Ada dua hal yang rasanya harus kita lihat, yaitu apakah PDIP menghitung ini, dia akan masuk ke grand collection tapi tidak mengajukan Ganjar Pranowo tapi Puan Maharani. Kenapa? Karena dengan hitungan seperti ini, mereka berpikir akan menang,” ujarnya.

Ia memaparkan contoh, pernyataan dari Kepala Badan Intelijen Negada (BIN) yang dekat hubungannya dengan PDIP, mengatakan bahwa kharisma Jokowi sudah ada di Prabowo.

“Ini bisa saja dipahami, bahwa bisa saja yang disiapkan adalah Prabowo, dan wakilnya Puan Maharani. Karena kalau dibalik posisinya, tidak akan kuat Puan Maharani dengan Ganjar yang pada posisi disingkirkan begini, maka yang kuat adalah Prabowo,” paparnya.

“Jadi lebih srek bagi PDIP yang dimajukan adalah Puan Maharani, dengan catatan bahwa dijamin menang,” tambahnya. 

Jika hak itu teruwujud, puan diuntungkan. Sebab Prabowo bisa saja lima tahun ke depan mundur dari pencaturan politik.

“Maka lima tahun lagi posisi Puan akan makin kuat. Karena dia incumbent wakil presiden yang barangkali nanti lebih jauh powerful,” jelasnya.

“Karena kalau Megawati menyodorkan Ganjar ke koalisi besar ini, tidak mungkin Prabowo mau jadi wakil Ganjar. Jadi Ganjar yang dikecilin dulu, lalu Puan yang dimajukan sebagai wakilnya,” pungkasnya.

Sumber: kontenjatim
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita