Prabowo Borong Seluruh Partai Minus PDIP

Prabowo Borong Seluruh Partai Minus PDIP

Gelora News
facebook twitter whatsapp


Oleh: Damai Hari Lubis
Pengamat Hukum & Politik Mujahid 212

Wacana peleburan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sebagai koalisi besar partai-partai yang lolos ambang batas suara di pemilu 2019 akan bergabung pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Partai-partai yang melebur dimaksud adalah Gerindra, Golkar, PKB, PAN, dan PPP. Dengan bakal calon presiden Prabowo Subianto (PS). Sedang tokoh sentralnya adalah Jokowi selaku King Maker, maka kemungkinan bakal capres yang ke-2 setelah Anies Baswedan segera terwujud.

Atau adakah kemungkinan hanya ada 2 (dua) bakal capres di 2024? Adapun dasar pertimbangan politisnya adalah, jika suara terbagi 3 (tiga) kelompok capres maka beresiko Anies menang satu kali putaran? Untuk itu demi hitungan strategi politik mencegah Anies Baswedan memenangkan dan menduduki kursi RI 1, maka alasan untuk hanya ada 2 (dua) capres akan dikalkulasikan secara serius  & pastinya akan menjadi kajian khusus oleh kalangan tokoh politik yang sering memojokkan Anies sebagai bakal calon presiden yang memiliki mayoritas simpatisan, yang basisnya dinyatakan berpotensi sebagai ciri politik identitas.

Namun prediksi hanya akan ada bakal dua calon presiden, jika asumsinya adalah kemungkinan PDIP yang akan merapat atau bergabung dengan memberikan dukungan untuk Anies Baswedan sebagai capres 2024. Tentunya asumsi ini keliru karena tokoh-tokoh kaliber PDIP baik Hasto, Budiman Sudjatmiko dan atau Ribka Cipta Ning  para tokoh nasionalis namun condong ke Sosialis) mustahil atau dengan kata lain, mereka tak bakal sudi bergabung mendukung Anies Baswedan untuk menjadi RI 1.

Jadi kemungkinan selain menjadikan Capres dari kader sendiri sebagai pilihannya PDIP, paling tidak "altenatif ditikungan terakhir " maka PDIP lebih layak diprediksikan jika terpaksa mau gak mau, suka gak suka akan gabung ke PS dibawah komando Jokowi. 

Namun diluar daripada prediktif 2 bakal capres 2024; demi harga diri dengan nama besar atau ketokohan seorang Megawati yang sudah kenyang asam garam politik praktis, beliau akan pantang menyerah, terlebih beliau "merasa seolah" sudah dikecilkan, atau ditinggalkan oleh seorang Jokowi yang notabene menurutnya adalah salah seorang sosok petugas partai PDIP dibawah komandonya, namun justru gejalanya kini nampak Jokowi telah berani "mbalelo".

Oleh karena gejala fenomena politik-nya demikian adanya, bisa jadi bakal fix bakal ada 3 (tiga) orang calon presiden di 2024, setelah Anies yang didukung oleh Nasdem, Demokrat dan PKS. Lalu PS sebagai bakal capres yang ke-dua. Maka bakal capres ketiganya adalah Puan Maharani, yang rumornya sudah santer digaungkan akan dijadikan bakal capres 2024 oleh PDIP sejak Desember 2021 saat Gunung Semeru meletus melalui tanda-tanda banyaknya baliho dan bantuan sembako untuk korban erupsi yang cover- nya bergambar Puan Maharani.

Alasan lain dari prediksi kenapa Puan yang akan dijagokan PDIP tidak yang lainnya, tentunya selain Puan juga salah seorang tokoh di Partai PDIP, Puan pernah menjabat sebagai menteri koordinator perempuan, saat ini pun dirinya menjabat sebagai Ketua DPR RI. Selain punya embel-embel sebagai kader partai PDIP, Puan adalah anak biologis-nya (Megawati) selain tentunya anak ideologis dari dirinya, atau cucu dari Ir. Soekarno eks Presiden pertama RI. 

Perihal Presidential Threshold/PT; untuk PDIP dapat memenuhi syarat mencalonkan presiden secara mandiri masih kurang 0,67 % karena PDIP  hanya mengantongi perolehan PT. 19,33 % saat pemilu 2019. Namun hal kekurangan PT. 0,67 % (19,33 % + 0,67 % = 20 %) untuk pen-capresan sendiri pada pemilu 2024 tentu bagi PDIP akan begitu mudah mendapatkannya. Karena PDIP cukup membawa salah satu partai kecil yang tidak lolos ambang batas, diantaranya bisa jadi dari PSI (1,85 %), atau Perindo (2,07 %) atau Hanura (1,54 %) bahkan PDIP cukup menggandeng PBB yang punya PT sekedar 0,79 %, dan Yusril pun sempat nampaknya pernah mencoba melakukan manuver untuk ambil hati agar diri dan partainya PBB dilirik oleh Megawati sang penguasa partai PDIP. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita