Ponpes Keluarga Wasekjen PP GP Ansor Putuskan Lebaran Hari Ini

Ponpes Keluarga Wasekjen PP GP Ansor Putuskan Lebaran Hari Ini

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Tidak hanya Muhammadiyah yang menetapkan Idul Fitri pada Jumat (21/4). Pondok Pesantren Al Falah, Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, juga memutuskan hal yang sama.

Hal ini disampaikan Gus Abid Umar Faruq, keluarga Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri yang juga merupakan Wasekjen Pimpinan Pusat GP Ansor. Ia mengatakan pondok pesantrennya memutuskan 1 Syawal 1444 Hijriyah pada Jumat, 21 April 2023.

"Ponpes Al Falah Ploso berhari raya Idul Fitri besok, Jumat 21 April 2023. Hari ini adalah puasa terakhir," kata Gus Abid Umar Faruq, Kamis (20/4) dikutip dari Antara.

Gus Abid mengatakan pemerintah dan NU menggunakan ruqyah murni yang artinya jika hilal terlihat di atas 3 derajat, maka sudah cukup syarat untuk menentukan 1 Syawal.

Sedangkan Muhammadiyah, menggunakan metode hisab murni. Bahwa, terpenting hilal sudah di atas ufuq, walau tidak bisa dilihat (wujudul hilal), maka 1 Syawal sudah bisa ditentukan.

"Ponpes Al Falah Ploso Kediri menggunakan metode hisab Imkanur rukyah atau menggunakan hisab. Akan tetapi melihat hilal harus di atas ufuq, minimal sudah lebih dari 2 derajat," katanya.

Gus Abid juga mengimbau agar masing-masih pihak saling menghormati mengingat potensi 1 Syawal 1444 Hijriah jatuh di hari yang berbeda. Masyarakat harus saling menghargai baik yang meyakini Hari Raya Idul Fitri Hari Jumat maupun Sabtu.

Cucu Almarhum K.H. Zainuddin Djazuli ini mengatakan masing-masing pihak atau ormas memiliki landasan dan metode tersendiri yang mereka yakini. Dengan perbedaan tersebut juga harus dihargai dan dihormati, bukan diperdebatkan.

"Sebagai bangsa yang besar, lumrah adanya perbedaan. Terpenting adalah saling menghargai perbedaan satu sama lain, karena masing-masing pihak punya dasar dan metode yang mereka yakini," kata Gus Abid.

Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Kediri K.H. Abu Bakar Abdul Jalil mengatakan pihaknya menunggu instruksi dari PBNU dan keputusan pemerintah soal penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah. Sebagai organisasi harus mengikuti struktur yang ada.

"Kami mengikuti petunjuk PBNU dan keputusan pemerintah. Kalaupun ada yang sudah memastikan bahwa jatuhnya 1 Syawal 1444 Hijriah itu hari Jumat, 21 April 2023 itu silakan, karena memang punya dasar yang bisa dipertanggungjawabkan," kata Gus Ab, sapaan akrabnya.

Pemerintah usai sidang isbat yang digelar pada Kamis (20/4), memutuskan 1 Syawal 1444 Hijriah jatuh pada Sabtu, 22 April 2023.

Sumber: kumparan.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita