GELORA.CO - Pengeroyokan terhadap 2 anggota TNI yakni Pratu Irsan dan Prada Amran oleh anggota Reskrim Polres Jeneponto diduga memicu penyerangan Mapolres Jeneponto. Pengroyokan terjadi pada Rabu (26/4/2023) pukul 02.30 WITA di Warung Sari laut Batas Kota Kelurahan Empoang Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto.
Korban pengeroyokan yakni Pratu Irsan dan Prada Amran diduga dikeroyok oleh anggota Reskrim Polres Jeneponto. Akibat insiden tersebut, Dandim 1425/Jeneponto Letkol Inf Agus Tandra melaksanakan kordinasi dengan pihak Polres Jeneponto dan satuan Yonif 500 raider Kodam 5 Brawijaya dan Satuan Denpal Paldam 13 Merdeka.
Kronologis kejadian yang didapatkan Beritasatu.com yakni:
Pukul 02.20 Wita Pratu Irsan dibonceng oleh Sdr. Arfani, sedangkan Prada Amrani Faisal berboncengan dengan Sdr. Risal Tasrin menuju Warung Sari Laut yang berada di Batas kota Jeneponto.
Pukul 02.30 Wita Pratu Irsan dan Prada Amran Faisal dan Sdr. Risal Tasrin dan Sdr. Arfani tiba di Warung Sari Laut namun personil Satreskrim Polres Jeneponto sudah berada duluan di warung tersebut tepatnya depan warung.
Kemudian kedua personil atas nama Pratu Irsan dan Prada Amran Faisal dan masyarakat tersebut akan masuk ke dalam warung makan namun Bripka Jupe (Personil Sat. Reskrim Polres Jeneponto) menanyakan kepada kedua anggota tersebut dengan berkata "Kamu dari bawah Pos kah".
Lalu Pratu Irsan menjawab, "Iya saya anggota TNI Dari Yonif 500 Raider", lalu Bripka Jupe menjawab, "Iyaa tunggu saya di sini kamu ngaku-nagaku anggota TNI."
Beberapa menit kemudian datang personil Sat. Reskrim polres Jeneponto dengan menggunakan 2 unit mobil Avanza silver selanjutnya personil Sat. Reskrim tersebut turun dari mobil dan langsung mengepung kedua anggota dan masyarakat tersebut dan melakukan tembakan ke udara. Selanjutnya Pratu Irsan ditarik dan dikeroyok oleh personil Sat. Reskrim Polres Jeneponto dan terkena pukulan pada bagian hidung Pratu Irsan.
Setelah itu Personil Sat. Reskrim Polres Jeneponto membawa kedua anggota tersebut dan masyarakat tersebut ke piket Mapolres Jeneponto dengan menggunakan mobil Avanza silver.
Akibat kejadian tersebut, Pratu Irsan mengalami luka pada batang hidung bengkok (mengeluarkan darah), luka lecet pada lutut karena ditarik dan terseret, luka sobek pada bagian bawah mata sebelah kanan, dan luka memar pada bagian bawah mata sebelah kanan. Sedangkan Prada Amran Faisal tidak ada luka. Adapun, HP android merk Empenix milik Pratu Irsan hilang.
Sumber: beritasatu