GELORA.CO - Pembagian paket sembako yang dilakukan Jokowi di Balaikota Bogor berlangsung ricuh.
Peristiwa tersebut terjadi saat petugas sempat mengarahkan pembagian paket sembako di pelataran Balaikota Bogor, di Jalan Ir Juanda, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Namun, rencana tersebut urung dilakukan lantaran menimbulkan kemacetan panjang hingga mengekor ke Tugu Kujang.
Lalu, petugas akhirnya membagi pembagian sembako di dua titik yakni pertama di pintu 2 Istana Bogor khusus untuk ojol dan depan Polisi Militer, Denpom III/1 Kota Bogor dengan sasaran masyarakat.
Pantauan pojoksatu.id, Bogor ratusan warga yang sudah menunggu sejak pukul 19.00 WIB, tampak memadati Jalan Ir Juanda.
Jokowi sendiri datang ke kawasan Istana Bogor pada pukul 21.10 WIB. Ia menyempatkan untuk turun dari kendaranya dan membagikan paket sembako dan amplop kepada sejumlah tukang becak dan warga yang berada di kawasan Musium Batu Tulis.
Sedangkan, Jokowi kembali turun sesampainya di Pintu 2 Istana Bogor. Di sana, Jokowi hanya terlihat menyapa Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, dengan mengenakan kaos hitam.
Kericuhan mulai terjadi saat Jokowi masuk ke Istana Bogor. Disisi lain, masih banyak ojol yang belum kebagian paket sembako.
“Jadi tadi disampaikan oleh Presiden, ini merupakan bagian dari tradisi tahunan, beliau memberikan perhatian dalam bentuk bingkisan untuk masyarakat,” kata Dedie
Menurut dia, pada kesempatan ini Jokowi membagikan 1.700 paket yang diprioritaskan untuk ojol dan masyarakat.
“Tapi (pembagianya) dibagi di dua titik, ya 1.700 Mudah-mudahan kebagian semua, tapi kalau dilihat dari antusiasme masyarakat kan kelihatannya masih kurang,” katanya.
Rencananya, Jokowi akan kembali menyerahkan paket sembako kepada masyarakat yang tinggal di Kota Bogor.
“Tadi juga disinggung, beliau kedepan akan siapkan lagi waktunya akan dilihat lagi waktunya yang tepat kapan beliau akan kirim kan lagi paket bantuan sembako untuk masyarakat,” beber dia.
Saat ditanya apa yang dibahas dengan Jokowi saat bertemu di depan Pintu 2 Istana Bogor. Dedie mengaku hanya menanyakan kondisi keluarganya, dan bagaimana persiapan jelang Hari Raya Idul Fitri.
“(Termasuk membahas) konduktivitas wilayah, kemudian menanyakan keluarga dan sebagainya tapi lebih ke persiapan lebaran mudah-mudahan tidak ada gejolak harga, terutama masyarakat tetap kondusif,” tandasnya.
Sumber: pojoksatu