PDIP Disorot: Dulu Getol Serang SBY Lewat Pansus Century, Kini Tolak Pansus Dugaan TPPU Rp349 T

PDIP Disorot: Dulu Getol Serang SBY Lewat Pansus Century, Kini Tolak Pansus Dugaan TPPU Rp349 T

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Loyalis Anies Baswedan, Eko Widodo mengingatkan perbuatan PDIP dalam kasus korupsi Bank Century yang terjadi pada masa pemerintahan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pada saat kasus korupsi Century meledak, PDIP disebut Eko Widodo getol dalam menyerang SBY yang diduga ikut terlibat dengan menginginkan pembentukan panitia khusus (pansus).

"Dulu kader banteng paling getol serang SBY lewat pansus century.." ucap Eko dikutip WE NewsWorthy dari Twitter @ekowboy2, Minggu (2/4).

Untuk diketahui, dugaan keterlibatan SBY semakin menguat setelah ia memilih Boediono sebagai calon wakil presiden setelah skandal Bank Century mengemuka.

Pasalnya Boediono terseret dalam skandal tersebut karena ketika kasus bergulir ia menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI). Gubernur BI merupakan sosok yang setuju jika Bank Century mendapatkan dana talangan.

Namun kini setelah rezim SBY runtuh dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkuasa, PDIP seolah melempem dalam kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) di Kemneterian Keuangan (Kemenkeu).

Hal ini karena PDIP menolak pembentukan pansus untuk mengusut transaksi janggal Rp349 triliun di Kemenkeu. "Kini saat berkuasa melempem tolak pansus dugaan TPPU 349 triliun, silahkan rakyat menilai!!" ujar Eko.

Sebelumnya Ketua Komisi III DPR RI Fraksi PDIP Bambang Wuryanto alias Pacul menolak pembentukan pansus di DPR tentang transaksi janggal Rp349 triliun di Kemenkeu.

Pacul meminta agar semua pihak yang terkait dengan transaksi janggal tersebut membereskan permasalahan kasus terlebih dahulu secara bersama-sama. "Jadi Bambang enggak setuju pansus, today," katanya saat rapat di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2023) dikutip dari gelora.co.

Lebih lanjut, politikus PDIP itu mendorong Ketua Komite Tim TPPU untuk membahas kasus tersebut di internal bersama anggotanya. "Ini dikonsolidasi dulu dong. Jangan profilingnya salah," pungkas Pacul.

Sumber: newsworthy
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita