GELORA.CO - Seorang TikToker bernama Bima Yudho yang viral karena mengkritik pemerintah Lampung kembali buka suara di media sosial mengenai masalah yang tengah terjadi hingga menyeret orang tuanya.
Awalnya, ia menyinggung soal orang tuanya, Sri dan Juli, yang terekspos ke publik karena adanya video klarifikasi saat pihak kepolisian mendatangi rumahnya. Video klarifikasi itu sendiri berisi bahwa kedatangan aparat ke rumah hanya untuk memastikan kependudukan Bima.
“Eventually, orang tua gue terekspos di social media. Sri dan Juli melakukan klarifikasi yang sejujurnya tidak dibutuhkan adanya klarifikasi harusnya. Di sini kan yang melakukan huru-hara gue, enggak ada urusan sama mereka,” ucap Bima dikutip Populis.id dari postingan akun TikTok @awbimaxreborn pada Senin (17/4/2023).
Setelah itu, ia bercerita bahwa ada Kapolsek yang mendatangi rumahnya dan meminta ijazah hingga kartu debit. Bima pun merasa geram karena kartu ATM merupakan salah satu data privasi yang tidak boleh dibagikan ke orang lain.
Ia mengatakan, “Jadi di hari itu, di pagi itu, nyokap gue si Sri ini lagi biasa say, ngitung duit ya karena nyokap gue kan pengusaha jagung nih. Didatengin lah sama Kapolsek di Kecamatan gue. Dia melakukan profiling, dia minta ijazah, fotokopi ijazah SD, SMP, SMA, kuliah gue, sampai gua ngasih offer letter gua di Macquarie yang bakalan gua mulai di bulan Juli 2023.”
“Dan dia minta ‘ada buku tabungan enggak?’, ‘kagak ada, di sini kagak ada buku tabungan buku tabungan, adanya debit card langsung’, ‘yaudah fotoin debit card langsung’. Lu sekolah enggak? Lu tahu data privasi enggak? Lu minta debit card gue fotoin, ada gila-gilanya, jangan ngadi-ngadi deh,” lanjut Bima.
Bima menyebut bahwa Kapolsek tersebut meminta debit ATM dengan dalih ingin memastikan bahwa ia berada di Australia menggunaan dana sendiri, bukan dari sponsor.
“Mereka (Kapolsek) mau make sure katanya, mau memastikan bahwa gue itu di Australia pakai dana dari orang tua gue, dari gue sendiri, bukan dari sponsorship siapa pun. Mereka mau memastikan hal itu dan mereka katanya mau memastikan kayak ini anak beneran pinter, beneran sekolah,” imbuhnya.
Bima menambahkan, “Ini profiling buat apa sih tujuannya? Sampai minta home address gue yang ada di Australia ini, di Redfern, ini apa sih tujuannya? Gua bukan melakukan kriminal yang sekelas koruptor triliunan gitu, atau gembong narkoba, atau bahkan terorisme, gua enggak melakukan hal itu.”
Oleh karena itu, Bima merasa heran karena orang tuanya diperlakukan seperti itu padahal ia tidak melakukan kejahatan besar, tapi hanya mengkritik pemerintah Lampung yang anti kritik. Bahkan Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, juga disebut-sebut melakukan intimidasi kepada orang tuanya,
Sumber: populis