GELORA.CO - Mantan penyidik senior KPK, Novel Baswedan, mengaku tak begitu heran dengan adanya dugaan Firli Bahuri membocorkan dokumen rahasia. Termasuk soal dugaan kebocoran dokumen penyelidikan kasus korupsi tukin Kementerian ESDM yang mengarah ke Firli Bahuri.
Novel menyinggung bahwa Firli Bahuri dari dulu suka memfoto-foto risalah. Salah satu cerita yang diingat Novel ialah ketika masih menjadi penyidik, dan Firli Bahuri menjabat Deputi Penindakan KPK.
"Sudah menjadi rahasia umum ketika di media disampaikan tentang banyak pelanggaran yang dilakukan oleh Firli Bahuri ini," kata Novel saat ikut serta melaporkan Firli Bahuri ke Dewas KPK, Senin (10/4).
"Bahkan, ketika menjadi Deputi Penindakan di KPK. Saya teringat Firli Bahuri ketika mengikuti ekspose, bahkan ketika masih menjadi Deputi Penindakan, dia sering memfoto-foto risalah atau dokumen rahasia ekspose," tambahnya.
Ia menduga, hal tersebut juga terjadi dalam dokumen terkait perkara di Kementerian ESDM. Menurut Novel, bila dugaan itu terbukti, maka bisa masuk pidana.
"Ternyata modus ini diduga sama. Dia memfoto dan kemudian memberikan kepada pihak yang berperkara. Ini, kan, membocorkannya sudah pada level menghalang-halangi penyidikan. Tentunya saya lebih melihat ini pidana," kata dia.
"Tapi terlepas dari pidana ini menjadi ujian buat Dewas untuk bisa menegakkan etik dengan cara yang baik demi kepentingan KPK," pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, mantan penasihat KPK, Abdullah Hehamahua, bercerita dirinya pernah memeriksa jajaran pimpinan KPK. Namun menurut dia, tidak ada pimpinan KPK 'sehebat' Firli sebab bisa lolos jadi Ketua KPK padahal punya jejak etik.
Meski KPK pernah bersurat ke Komisi III DPR ketika pemilihan Pimpinan periode 2015-2019, tetapi Firli tetap lolos secara mulus. Bahkan, Komisi hukum secara kompak memilih Firli menjadi Ketua KPK.
Hal itu dinilai sebagai persoalan serius negara. Oleh karena itu tidak ada pilihan lain, KPK saat ini harus diselamatkan dengan mencopot Firli Bahuri.
"Firli harus kita bunuh dengan cara mengeluarkan Beliau dari KPK. Untuk itu kita minta kepada pengawas untuk mengembalikan citra kpk dengan mengajukan ke presiden untuk segera menunjuk pengganti Firli," pungkasnya.
Terkait tudingan ini, Firli Bahuri belum berkomentar.
Sumber: kumparan