GELORA.CO -Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah menetapkan pilihannya untuk Pemilihan Presiden 2024 mendatang, yang berujung pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Hal ini disampaikan langsung oleh Megawati di Istana Batu Tulis, Bogor. "Pada jam 13.45 WIB, dengan mengucap bismillah, menetapkan Ganjar Pranowo sebagai kader dan petugas partai, ditingkatkan tugasnya sebagai calon presiden," ungkap Megawati, Jumat (21/4/2023).
Dalam kesempatan tersebut hadir pula Presiden Joko Widodo yang sebenarnya sudah melakukan persiapan Hari Raya Idul Fitri di Kota Solo sejak Kamis (20/4/2023).
Keterpilihan Ganjar tentu menimbulkan beragam respons, termasuk di media sosial. Salah satu isu yang sangat ramai diangkat warganet adalah perkara Piala Dunia U-20 yang batal digelar di Indonesia.
Diketahui bahwa Indonesia gagal menjadi tuan rumah agenda internasional tersebut setelah beberapa pihak menolak keikutsertaan Israel. Salah satunya adalah Ganjar yang kemudian banyak dituding menjadi biang kerok gagalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Seperti dilihat di lini masa Twitter, sebagian warganet mengingatkan kembali peran Ganjar di balik peristiwa yang sempat membuat Jokowi kecewa tersebut.
"Pendukung Ganjar ta?? Nda tromaaa samaa pildun u-20 kemaren ? Wkwkwk," sindir warganet.
"Udah ketebak kandidat capres dari partai itu pasti Ganjar daripada Puan. Inget gak momen waktu dia nolak Piala Dunia U-20 karena ada Israel? Itu bagian dari tes loyalitas Mega dan dia lolos. Dia ngelakuin persis kayak yang diperintahkan," tulis warganet.
"Harga sebuah pencapresan ganjar: batalnya pildun u-20 di Indonesia," komentar warganet lain.
"Saatnya membalas apa yang telah dilakukan Ganjar Pranowo yang menyebabkan Indonesia dicoret dari tuan rumah Piala Dunia U-20," cuit yang lainnya.
Sementara dalam wawancaranya dengan Najwa Shihab beberapa waktu lalu, Ganjar menegaskan penolakannya terhadap Israel adalah tugasnya menegakkan idealisme PDIP.
Bahkan Ganjar tak menampik jika sikapnya demi membuktikan loyalitas terhadap PDIP. "Tidak hanya loyalitas pada partai, tetapi juga sikap kita yang sangat jelas pada konstitusional. Bahkan regulasi pun seperti peraturan menteri sangat jelas," tegas Ganjar, Selasa (4/4/2023).
Namun Ganjar menolak bila sikapnya dianggap sebagai upaya untuk mengamankan tiket Capres 2024, walau mempersilakan bila publik berspekulasi demikian.
"Hari ini saya kader partai, saya gubernur, dan hari ini saya tidak dalam rangka urusan dengan yang lain-lain," jelas Ganjar.
"Ya mungkin juga. Bisa saja itu imajinasi Mbak Nana, terus dirunut-runut, kan kalau ilmu Jawa itu otak-atik gathuk. Tapi sekali lagi kalau pada soal itu, kandidatnya kan sudah jelas juga," pungkasnya.
Sumber: suara