GELORA.CO - Ratusan orang melakukan unjuk rasa di Ibu Kota London, Inggris, pada Jumat, 7 April 2023, untuk memprotes penyerangan terhadap Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur. Unjuk rasa terjadi di luar kantor Kedutaan Besar Israel di London.
Di antara mereka yang berunjuk rasa adalah Jewish Anti-Zionist Network dan Jewish Voice for Labors, yang menentang penyerangan Israel baru-baru ini ke Palestina. Demonstran meneriakkan sejumlah slogan solidaritas untuk Palestina, termasuk teriakkan ‘bebaskan Palestina’.
Dalam unjuk rasa itu, bendera Palestina dikibar-kibarkan. Ada pula demonstran yang membawa sejumlah poster bertuliskan ‘berhenti mempersenjatai Israel’ atau tulisan ‘akhiri apartheid Israel’.
Ben Jamal Direktur Palestine Solidarity Campaign (PCS) mengatakan unjuk rasa ini dilakukan karena ada serangan brutal yang dilakukan Israel pada warga Palestina.
“Kami ada di sini karena sekali lagi, Israel memborbardir warga Palestina di Gaza dan kami di sini karena sejak awal 2023 Israel membantai warga Palestina,” kata Jamal.
Sedangkan Saudah Badat dari Friends of Al Aqsa mengatakan tentara Israel kembali menyerang jamaah asal Palestina di Masjid Al-Aqsa pada bulan Ramadan 2023.
“Menyerang setiap tempat ibadah harusnya dianggap sebagai tindakan terorisme,” kata Badat.
Badat juga mengkritik laporan sejumlah media yang menggambarkan serangan di kawasan sebagai bentrokan. Sebab yang terjadi bukan sekadar bentrokan atau konflik yang kekuatan kedua belah pihak sepadan, melainkan serangan brutal pada kebijakan – kebijakan apartheid.
Sebelumnya pada Rabu pagi, 5 April 2023, kepolisian Israel menyerang warga Palestina yang berada di Al-Qibli, yakni area solat Masjid Al-Aqsa. Mereka menahan sekitar 350 jamaah yang beribadah di sana.
Bagi umat Muslim, masjid Al-Aqsa adalah masjid paling suci ketiga setelah masjidil haram dan masjid nabawi. Sedangkan umat Yahudi menyebut kawasan Masjid Al-Aqsa sebagai Temple Mount dan tempat suci juga bagi mereka.
Sumber: tempo