Lupa Sejarah Holokaus, Pejabat Israel Serukan Nakba Pembantaian terhadap Warga Arab Palestina

Lupa Sejarah Holokaus, Pejabat Israel Serukan Nakba Pembantaian terhadap Warga Arab Palestina

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Lupa sejarah Holokaus yang menimpa komunitas Yahudi, kini warga Israel viral meminta pembantaian terhadap warga Arab Palestina.

Video warga Israel meminta pembantaian terhadap warga Israel viral di twitter dibagikan pengamat Timur Tengah Dina Sulaeman.

Dalam video yang viral, terlihat seorang pria dengan mengalungkan bendera Israel berorasi. Pada orasi tersebut, pria itu mengaku ingin peristiwa Nakba terulang kembali saat ini.

“Kami ingin Nakba, Nakba sekarang juga,” ucap pria tersebut menggunakan Bahasa Inggris.

Belum diketahui kapan video tersebut diambil. Namun, netizen menyayangkan aksi fasis pembantaian terhadap satu kaum yang diserukan oleh warga Israel.

Apalagi kabarnya, warga yang menyerukan Nakba itu merupakan seorang pejabat di Israel.

Dina Sulaeman mengatakan bahwa pria yang menyerukan Nakba ialah seorang pejabat dan bukan warga biasa. Adapun Nakba ialah bencana, yaitu tragedi pengusiran dan pembunuhan terhadap orang Arab Palestina tahun 1947- 1948.

Di mana saat ini tanah yang Israel tempati dijadikan sebuah negara bernama Israel. Sampai saat ini Nakba masih berlangsung hingga di Palestina.

“Zionis di video ini adlh pejabat, bukan org biasa. Dia blg "Kami ingin Nakba sekarang!"

Nakba = bencana, yaitu tragedi p'usiran& pbunuhan trhdp org2 Arab Palestina thn 1947-48, & tanah yg mrk tinggalkn dijadikn "negara" Israel. Nakba msh b'langsung hingga hr ini di Palestina,” tulis Dina.

Diketahui sebelumnya holokaus adalah penganiayaan dan pembantaian sistematis yang disokong negara terhadap 6 juta orang Yahudi Eropa oleh rezim Nazi Jerman dan sekutu serta para kaki tangannya.

Holokaus dimulai pada tahun 1933 ketika Adolf Hitler dan Partai Nazi naik ke tampuk kekuasaan di Jerman.

Holocaust berakhir pada 1945 ketika Kubu Sekutu mengalahkan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.

Sumber: wartakota
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita