GELORA.CO - Digilir di tiga rumah anaknya. Makanya setiap bulan itu saya pindah-pindah majikan, pindah rumah.
Jadi setiap anaknya ini pun rumahnya Tuh gede-gede semua. Gede-gede semua.
Kisah pilu Ariestia Dian TKW di Taiwan digilir layani tiga majikannya hingga tenaganya terkuras.
Tak sedikit tenaga kerja wanita TKW Indonesia di luar negeri yang mendapat perlakuan baik dari majikan.
Emang ada yang diperlakukan dengan baik, namun tak sedikit pula yang harus bekerja lebih dari gaji yang didapatkan.
Hal tersebut dialami oleh TKW Indonesia yang bernama Ariestia Dian. Ia mengalami hal tak menyenangkan saat menjadi TKW di Taiwan.
Tenaganya banyak terkuras melayani tiga majikan sekaligus. Melalui kanal YouTube pribadinya yang berjudul Kerja Ikut Pacarnya Majikan Capek Digilir di3 Majikan.
TKI perempuan atau TKW bernama Ariestia Dian bercerita alasan dirinya berhenti dari majikan yang lama.
Dian begitu ia disapa adalah gadis cantik asal Kediri yang memutuskan untuk menjadi seorang Tenaga Kerja Indonesia atau TKI di Taiwan.
Sebelum bekerja di majikan yang sekarang, Diam ternyata telah lebih dulu bekerja selama tiga tahun di tempat yang lain.
"Saya mau sedikit cerita tentang majikan saya yang dulu, kenapa saya bisa pindah," ujar Dian memulai.
TKI perempuan ini setelah selesai kontrak, memutuskan untuk tidak melanjutkan lagi kontrak tersebut lantaran memiliki tiga majikan.
"Saya memutuskan pindah karena yang pertama alasannya capek pindah-pindah. Jadi majikan saya itu dulu tiga. Saya juga nenek umur 99 tahun," kata Dian.
"Jadi nenek ini yang punya rumah. Itu digilir ditiga rumah anaknya. makanya setiap bulan itu saya pindah-pindah majikan. Pindah rumah."
"Jadi setiap anaknya ini rumahnya Tuh gede-gede semua karena saya tinggal di kampung tinggal."
"Halamannya luas itu. Setiap bulan itu saya pindah-pindah. Satu rumahnya 4 lantai."
"Dan kesemua rumahnnya 4 lantai. Jadi bisa dibayangkan harus membersihkan tiga rumah empat lantai."
Diakui Dian majikannya tersebut memiliki sifat yang sangat baik. Semua kebutuhannya dipenuhi, hanya saja TKI perempuan ini tidak sanggup jika kondisi fisiknya terus terkuras.
"Majikan itu baiknya Masya Allah, baik sekali. Mereka itu tidak membiarkan saya mengeluarkan uang untuk makan," katanya.
"Segala kebutuhan saya itu dipenuhi," ungkap Dian. "Kenapa saya pindah, karena saya capek pindah-pindah majikan. Capek bersihin rumahnya," sambung Dian.
Kini TKI perempuan ini telah memiliki majikan baru. Ia bekerja menjaga seorang lansia berjenis kelamin laki-laki yang sering ya panggilan Mbah.
"Konten saya kali ini bukan bermaksud untuk membandingkan antara majikan yang lama atau majikan yang baru, bukan," ujar Dian.
"Saya sekedar sharing atau bercerita tentang pengalaman saya bekerja di Taiwan," sambung Dian.
Sumber: suara