Anak Buah AHY Sebut Kaki Tangan Anas Urbaningrum Terafiliasi dengan Moeldoko yang Ingin Begal Demokrat

Anak Buah AHY Sebut Kaki Tangan Anas Urbaningrum Terafiliasi dengan Moeldoko yang Ingin Begal Demokrat

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengklaim kaki tangan eks Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Muhammad Rahmad adalah salah satu orang di kubu Anas yang terafiliasi dengan Kongres Luar Biasa Partai Demokrat kubu Moeldoko yang ingin mengambil alih partai politik tersebut dari tangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Muhammad Rahmad adalah koordinator Nasional Sahabat Anas, dia yang menggerakan sejumalah relawan untuk menjemput Anas di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat saat Anas dinyatakan bebas bersyarat pada hari ini, Selasa (11/4/2023)

"Kami memaklumi jika Muhammad Rahmad Koordinator Nasional Sahabat Anas yang juga terafiliasi dengan KLB abal-abal Moeldoko,” kata Kamhar kepada wartawan Selasa (11/4/2023). 

Muhammad Rahmad sempat mengeluarkan pernyataan, bahwa Anas Urbaningrum punya agenda khusus untuk bertemu Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas setelah bebas  dari lapas Sukamiskin. Pernyataannya membuat publik bersepekulasi. 

Menurut Kamhar, bebasnya Anas Urbaningurum sama sekali tidak ada kaitannya dengan SBY, pernyatan Rahmad dinilai hanya sebagai upaya mencari sensasi politik belaka. 

“(Rahmad) membuat pernyataan bombastis yang mengait-ngaitkan Pak SBY. Pernyataan ini bentuk pansos politik Rahmad. Level Rahmad dengan Mas Anas pasti berbeda," ujarnya.

Anas Singgung Skenario Busuk 

Mantan ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum langsung menebar ancaman lewat pidato singkatnya setelah dirinya keluar dari Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat Selasa (11/4/2024).

Anas memang tidak menyebut secara gamblang pihak-pihak yang ia maksud dalam pidatonya itu,namun yang jelas dia mengatakan dirinya dipenjara atas skenario busuk pihak tertentu. Pihak-pihak penyusun skenario kata dia bahkan berharap dirinya mati membusuk di dalam penjara, namun rencana itu gagal total. 

Buktinya, kata Anas meninggalkan lapas Sukamiskin dengan kondisi yang sangat prima, dia sehat lahir batin. 

“Saya ingin menyampaikan permohonan maaf, pertama mohon maaf kalau ada yang berpikir bahwa saya di tempat ini mati membusuk. Kalau ada yang berpikir saya di tempat ini menjadi bangkai fisik dan sosial. Alhamdulillah tidak terjadi," ujarnya di hadapan ratusan sahabat AU di halaman Lapas Sukamiskin, Selasa (11/4/2023).

"Alhamdulillah dengan dukungan keluarga, teman-teman para sahabat saya tetap bisa hadir hidup tegak berdiri. Saya hadir di sini dengan sadar, sehat dan waras," tambahnya. 

Anas menegaskan walau dirinya dikurung dalam penjara dalam kurun waktu yang lumayan lama yakni 9 tahun 3 bulan, namun hal itu sama sekali tidak berefek buruk kepada dirinya, meski di dalam penjara, hubungan dirinya dengan teman-temannya yang mendukung dirinya tetap terawat dengan baik. 

"Mohon maaf dengan waktu lama itu bisa memisahkan saya dengan sahabat saya seperjuangan. Mohon maaf kalau ada yang berpikir bisa memisahkan saya dari gerak hidup dan denyut nadi Indonesia yang kita cintai," katanya.

Dia lantas menyindir pihak-pihak di balik skenario busuk yang menyeretnya ke penjara dengan menyebut mereka seperti sedang tidur di siang bolong sebab renacana mereka untuk menamatkan dirinya terbukti gagal.

"Berpikir seperti itu mohon maaf seperti tidur di siang hari, tidur di siang bolong sungguh saya mohon maaf," katanya.

Anas menambahkan mereka yang menyusun skenario besar dengan memasukkannya ke penjara dalam waktu lama dan beranggapan dirinya telah selesai tidak terjadi.

"Skenario boleh besar, kuat, hebat. Sekuat apapun serinci apapun skenario manusia tidak akan mengalahkan skenario Tuhan," katanya. Anas meninggalkan Lapas Sukamiskin sekitar pukul 14.00 WIB menuju langsung ke Rumah Makan Ponyo Cinunuk, Kabupaten Bandung.

Sumber: populis
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita