Geger Salat Ied di Ponpes Al Zaytun, Jamaah Laki-laki dan Perempuan Dicampur, Apa Hukumnya?

Geger Salat Ied di Ponpes Al Zaytun, Jamaah Laki-laki dan Perempuan Dicampur, Apa Hukumnya?

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Unggahan akun Instagram @kepanitiaanalzaytun terkait pelaksanaan salat Idul Fitri 1444 H di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat jadi sorotan publik. 

Hal ini lantaran pada unggahan itu terlihat pelaksanaan salat Ied antara jamaah laki-laki dan perempuan tercampur. 

Pada konten yang diunggah tersebut, tampak jamaah dibuat jarak. Selain itu, ada jamaah peempuan di posisi paling depan antara jamaah laki-laki. 

Keterangan pada foto tersebut disebut sebagai perayaan Idul Fitri di Masjid Rahmatan Lil’alamin Al-Zaytun Indonesia. Juga disebutkan khutbah Idul Fitri 1444 hijriah disampaikan Prof Abdussalam Rasyidi atau Panji Gumilang.


Sontak saja unggahan ini pun membuat pro kontra di kalangan publik. Pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Indramayu mengkritik pelaksanaan salat Ied di Ponpes Al Zaytun tersebut. 


Menurut Ketua MUI Indramayu, KH Satori, pihaknya sama sekali tidak nisa memahami cara beribadah salat Ied yang dilakukan Ponpes Al Zaytun. 

Ditegaskan Satori, ponpes Al Zaytun sama-sama muslim namun tertutup dan ekslusif. Pihak ulama Indramyu kata Satori tidak memahami pemikiran dan mazhab yang dipegang pengurus Ponpes Al Zaytun. 


Ditegaskan oleh KH Satori dalam pelaksanaan salat berjamaah shaf sudah wajib rapat. Jika alasannya pandemi Covid-19, saat ini sudah berakhirnya yang artinya tidak semestinya melaksanakan salat berjamaah dengan menjaga jarak. 


Namun kata KH Satori pihaknya tidak bisa menyebut apakah tindakan Ponpes Al Zaytun itu salah atau benar. Ia juga tidak mau menyebut praktek salat itu sesat atau tidak. 

Ditegaskan Satori bahwa pelaksanaan salat Ied seperti yang dilakukan pihak Ponpes Al Zaytun nantinya akan dipertanggung jawabkan di hadapan Tuhan. 

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita