GELORA.CO - Menteri Sosial Ekonomi dan Asosiasi Prancis Marlene Schiappa panen hujatan dari anggota partainya sendiri, setelah muncul di sampul depan majalah Playboy.
Schiappa yang telah menduduki posisi menteri sejak 2017, tampil di cover majalah Playboy, sepaket dengan wawancara eksklusif 12 halaman tentang hak-hak perempuan dan LGBT.
Di cover majalah pria itu, Schiappa mengenakan gaun putih.
Schiappa yang lahir Paris pada 18 November 1982, telah lama menjadi advokat untuk hak-hak perempuan. Dia adalah Menteri Kesetaraan Gender pertama di Prancis, saat dilantik pada tahun 2017.
Ketika menduduki jabatan tersebut, Schiappa berhasil mempelopori Undang-Undang Pelecehan Seksual baru, yang menjatuhkan denda langsung kepada laki-laki yang catcalling, melecehkan atau mengikuti wanita di jalan.
Foto Schiappa yang terpampang di Majalah Playboy, menuai kritik dari rekan-rekan politiknya. Termasuk, Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne.
"Itu tidak pantas, terutama dalam periode ini," ujar Borne kepada BFMTC yang merupakan afiliasi CNN International, Sabtu (1/4).
Prancis saat ini tengah menghadapi pergolakan krisis politik dan sosial, yang dipicu oleh langkah Presiden Prancis Emmanuel Macron mendorong reformasi pensiun yang kontroversial.
“Kami sedang menghadapi krisis sosial. Ada masalah kebijakan, ada orang yang sedang mempertaruhkan hidup dan mati. Tapi, saya melihat, ada orang di balik layar asap,” tutur Sandrine Rousseau, politisi Partai Hijau dan sesama aktivis hak-hak perempuan kepada BFMTV, Jumat (31/3).
Jean Luc Mélenchon yang hanya mampu menduduki peringkat tiga di Pilpres 2022, ikut mengkritik Schiappa. Dia pun mencela keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron, untuk diwawancarai majalah anak-anak, Pif Gadget pada pekan lalu.
"Presiden yang mengekspresikan dirinya di Pif dan menterinya di Playboy, harus berhadapan dengan oposisi. Prancis keluar jalur," cuit Melenchon, Sabtu (1/4).
Schiappa santai menanggapi semua kritik itu. Lewat Twitter, dia mengatakan, membela hak perempuan untuk memiliki kendali atas tubuh mereka, berlaku di mana-mana. Ada di sepanjang waktu.
"Di Prancis, wanita bebas. Dengan segala hormat kepada para pencela dan orang munafik," cetusnya.
Satu dukungan, datang Menteri Dalam Negeri Prancis, Gérald Darmanin. Dalam sesi wawancara dengan saluran berita Prancis CNews pada Minggu (2/4), Darmanin menyebutnya Schiappa sebagai wanita berkarakter.
"Dia politisi perempuan pemberani, dengan karakter dan gaya yang tidak seperti saya, tetapi saya menghormatinya," ujarnya.
Sumber: rm