GELORA.CO - Presiden Joko Widodo tampak sibuk mencampuri urusan pesta demokrasi lima tahunan.
Sosok yang akrab disapa Jokowi itu secara terang-terangan ikut mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres dan mempromosikan sejumlah tokoh untuk menjadi Cawapres.
Menurut Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran, Undang-undang kepresidenan perlu mengatur etika dan protokoler presiden sebagai kepala negara.
"Jokowi wajib hentikan wara wiri politik," kata Andi Yusran saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (25/4).
Jokowi sudah seharusnya lebih banyak membicarakan persoalan bangsa, bukan malah sibuk mencampuri urusan politik, mencari dan meramu calon-calon presiden 2024.
"Posisi presiden seharusnya netral. Keberpihakan kepada salah satu calon artinya melanggar konstitusi," tegas Analis Politik Universitas Nasional itu.
Sumber: rmol