GELORA.CO - Pengamat politik dan akademisi, Rocky Gerung takjub dengan sikap Menkopolhukam Mahfud MD yang berani membongkar dugaan pencucian uang senilai Rp349 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Atas keberanian Mahfud MD, Rocky Gerung ingin mencalonkan dia sebagai calon independen pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Kalau pemilu dipercepat, saya calonkan saja Mahfud sebagai calon independen," ujar Mahfud MD, dilansir dari saluran YouTube Rocky Gerung Official, Minggu 2 April 2023.
Rocky Gerung mengatakan berada di posisi Mahfud MD saat ini tidak mudah. Karena dirinya adalah menteri Joko Widodo (Jokowi).
Dengan tekad yang terus memberitahukan fakta yang sebenarnya terjadi di dalam Kemenkeu, Rocky Gerung menilai hal ini dapat membahayakan pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi itu.
"Dengan ketajaman etikabilitas, kita tahu bahwa Mahfud itu ada di depan untuk membongkar hal-hal yang bahkan membahayakan dia," katanya.
Oleh karenanya, eks Dosen Universitas Indonesia tersebut memprediksi pendukung Mahfud MD semakin melonjak.
"Mahfud udah punya semacam tabungan etika dan tabungan intelektualitas dan itu yang menyebabkan pendukung Mahfud sekarang itu makin lama makin banyak," tuturnya.
Adapun sosok Mahfud MD menjadi perbincangan publik semenjak kasus Rafael Alun Trisambodo terkuak ke publik. Beberapa saat setelah kasus tersebut, Mahfud MD menyatakan adanya dugaan tindakan pencucian uang dalam kementerian yang diketuai oleh Sri Mulyani.
Tidak tanggung-tanggung, jumlah transaksi janggal yang diduga terjadi di Kemenkeu mencapai hingga Rp349 triliun. Kemudian, dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPR RI, Mahfud MD kembali mengejutkan publik dengan menyebut telah terjadi dugaan pencucian uang di Bea Cukai.
Dugaan pencucian uang yang dimaksud yaitu selama ini bea cukai diduga melakukan manipulasi terhadap impor emas batangan di Direktorat Jenderal Bea Cukai dan Kemenkeu.
Total pencucian uang yang diduga terjadi di Bea Cukai berjumlah Rp189 triliun dan masih termasuk dalam kasus pencucian uang Rp349 triliun.
Mahfud MD membeberkan ada 15 entitas dan para pelaku diduga selalu 'main belakang' dengan menutupi informasi yang semestinya diterima oleh Sri Mulyani.
"Ketika ditanya oleh Bu Sri Mulyani, 'itu ini apa kok ada uang Rp189 (triliun)', itu pejabat tingginya yang eselon 1 (menjawab) 'oh ndak ada Bu di sini dak pernah ada, ini tahun 2020, ndak pernah ada'," papar Mahfud MD di hadapan DPR RI.
"Tapi apa laporannya, menjadi pajak, sehingga kita diteliti, 'oh iya ini perusahaannya banyak hartanya banyak, pajaknya kurang.' Padahal ini cukai laporannya ini. Apa itu? Emas," pungkasnya.
Sumber: kontenjatim