GELORA.CO - Ahli tata negara yang juga pengamat politik Refly Harun menanggapi serangan legislator Demokrat Benny K Harman kepada Menkopolhukam Mahfud MD saat dalam rapat Komisi III DPR RI dengan Komite TPPU, Rabu (29/3/2023).
Benny menyinggung masa lalu Mahfud MD ketika menjabat sebagai Hakim MK beberapa tahun lalu. Hal tersebut dia lontarkan lantran tak terima soal makelar kasus yang dikatakan Mahfud MD.
"Sangat tidak setuju (pernyataan Mahfud soal Markus) dan jangan lupa juga selama Pak Mahfud jadi ketua MK, Hakim MK, selama beliau masuk bui, jangan dong selalu," kata Benny.
"Kalau begitu kita katakan Hakim MK juga calo, Pak Mahfud juga calo, jangan, jaga martabat. Saya juga sakit hati, sedih, saya tahu Pak Mahfud siapa dulu. Mau buka kita semua? Mau saya buka?," imbuhnya.
Terkait ini, Refly Harun mengatakan bahwa tidak ada politisi yang benar-benar sempurna. Begitu pula dengan Mahfud MD.
“Jadi tidak ada yang sempurna tetapi paling tidak komitmen Mahfud MD untuk membuka transaksi Rp349 ini justru berbalik dengan Sri Mulyani yang terkesan justru ingin menutup-nutupinya,” katanya, dilansir dari youtube channelnya, Jumat (31/03/23).
“Padahal kita tahu Sri Mulyani awalnya diharapkan sebagai sapu bersih untuk menyapu lantai yang kotor,” lanjutnya.
Menurut Refly, usaha Mahfud MD untuk membongkar uang Rp349 triliun itu patut diapresiasi. Sebab dia menilai Sri Mulyani semakin kehilangan kekuatan seiring berjalannya waktu.
"Dia lama-lama menjabat bukan bertambah kuat komitmennya untuk pembersihan, tapi malah infolutif," ungkap Refly Harun.
Sumber: kontenjatim