APBN Terancam Tergadai demi Kereta Cepat, Rocky Gerung: Jokowi Lengser Tinggalkan Utang ke China

APBN Terancam Tergadai demi Kereta Cepat, Rocky Gerung: Jokowi Lengser Tinggalkan Utang ke China

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Rencana peluncuran kereta cepat Jakarta Bandung pada bulan Juni mendatang pupus sudah, pasalnya Luhut Binsar Pandjaitan gagal melakukan negosiasi dengan China dalam penurunan suku bunga bahkan APBN terancam tergadai demi kereta cepat Jakarta Bandung.

Rocky Gerung mengungkapkan bahwa dengan kondisi tersebut Jokowi lengser tinggalkan utang ke China.

Luhut juga menjelaskan jika pihak China meminta pembayaran utang tersebut dilakukan melalui APBN menkipun Luhut meminta agar penjaminan dilakukan melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) alias PII.

Jika pembayaran hutan kereta cepat Jakarta Bandung dilakukan melalui APBN, maka APBN terancam tergadai demi kereta cepat Jakarta Bandung.

Kabar tersebut terungkap setelah Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sendiri baru datang dari Beijing setelah melakukan pertemuan dengan China Development Bank (CDB). 

Dalam menegosiasikan itu, Luhut meminta agar suku bungga yang ditetapkan oleh CDB, diturunkan hingga 2 persen, namun pihak CDB hanya mau menurunkan hingga 3.4 persen atas hutang Indonesia dalam pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta Bandung.

Luhut menyebutkan jika pihaknya akan kembali bernegosiasi hingga mendapatkan bunga sebesar 2 persen.

“Jika dengan bungga 3.4 persen masih we are doing ok walaupun nggak oke-oke amat," kata Luhut.

Menurut Luhut saat ini bungga pinjaman luar negeri mencapau 6 persen, jika kita dapat 3.4 persen berarti sudah cukup rendah.

Sedangkan permintaan dari pemerintah China agar pembayaran hutang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) melalui APBN, Luhut mengatakan jika dirinya telah menolak.

"Memang masih ada masalah psikologis, di mana mereka maunya dari APBN. Tapi kita jelaskan prosedurnya akan panjang dan menyarankan agar pembayaran melaui PII," terang Luhut.

Sedangkan Rocky Gerung menjelaskan jika sebagai orang yang mengerti hutang berhutang dunia tersembunyi kecemasan Luhut.

Pasalnya saat ini sudah keburu terbuka ke publik bahwa China telah menekan Indonesia dan Indonesia gak mampu untuk negosiasi balik.

“Ini dadalah poin utamanya, meskipun Luhut menyampaikan bahwa hal tersebut sekedar penundaan dan bukanlah kegagalan,” terang Rocky dalam akum youtube @RockyGerungOfficial.

Rocky menjelaskan bahwa dalam catatan internasional bahwa pemerintah Indonesia tidak mampu untuk duduk setara membahas dari awal perjanjian bisnis.

“Ini tidak sesederhana seperti yang diucapkan oleh Pak Luhut, kita udah kalah gampangnya begitu dan sebetulnya dipermalukan, di mana China akhirnya mendetek dengan syarat-syaratnya sendiri, padahal di dalam perjanjian selalu prinsipnya komitmen bersama,” papar Rocky.

Menurut Rocky bahwa pola ini terjadi diseluruh dunia bagaimana cara China memeras dan menjebak mitra bisnis mereka dengan memberikan klausul itu terakhir, padahal klausul seharusnya ada didepan saat melakukan tanda tangan perjanjian kerjasama.

“Dalam perjanjian tersebut sekali lagi dengan gampang kita bisa melihat bahwa China memang berhasil mendikte Indonesia,” ungkap Rocky.

“Proyek ini saat Pak Jokowi Lengser jadi kado terindah untuk bangsa ini dengan meninggalkan utang ke China,” tambah Rocky.

Sumber: disway
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita