Anies-Sandi Tidak Pas, Demokrat Duga Duet Prabowo-Sandi Bakal Terulang Lagi di Pilpres 2024

Anies-Sandi Tidak Pas, Demokrat Duga Duet Prabowo-Sandi Bakal Terulang Lagi di Pilpres 2024

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra bicara soal pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Menurut Herzaky, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno tidak pas jika diduetkan.

Namun Sandiaga Uno lebih pas jika maju bersama Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Kepindahan Sandi ke PPP akan memuluskan jalan untuk menjadi cawapres Prabowo.

"Yang pengen tau itu kan koalisi besar mungkin ya, Mas Sandi kan setau kami pamit dengan Pak Prabowo, gayanya pamit dari Gerindra ke PPP, kayak dulu kan pamit juga tuh," kata Herzaky sebagaimana dikutip Suara.com.

Diketahui Ketua Umum Gerindra itu kekinian memang disebut-sebut akan menjadi capres dari koalisi besar.

"Nah, kami takut nih jangan-jangan pamit ke PPP tapi ujung-ujungnya Prabowo-Sandi lagi nih koalisi besar, ya kan?" kata Herzaky.

"Kalau itu yang khawatir bukan kami, yang perlu khawatir ya teman-teman yang pengen jadi cawapres di koalisi besar, nggak ada kaitannya dengan kami. Kalau kita melihatnya seperti itu, justru perhitungannya nggak pas lah," sambungnya.

Wacana duet Anies Baswedan dan Sandiaga Uno muncul ke permukaan di tengah kabar kepindahan Sandi dari Gerindra ke PPP.

Gara-garanya ialah kemunculan Sandi dalam acara yang diselenggarakan PKS beberapa waktu lalu.

Lantas sejauh mana wacana tersebut dan apakah memang PKS benar-benar ingin mendorong duet itu? Ketua DPP PKS Muzzammil Yusuf memberikan tanggapan.

Muzzammil tidak secara eksplisit menyinggung soal Sandi. Tetapi ia menegaskan bahwa pemilihan cawapres untuk Anies saat ini masih terus dipertibangkan.

Banyak nama yang masuk dalam pembahasan. Apakah Sandi termasuk salah satunya atau bukan, Muzzammil tidak menegaskan.

"Banyak nama cawapres yang masih dipertimbangkan. Masing-masing cawapres punya kelebihan atau keistimewaan," kata Muzzammil kepada wartawan.

Ia berujar pembahasan mengenai cawapres Anies itu dilakukan oleh tim kecil bersama Anies.

"Tim kecil masih terus menggodoknya bersama capres Anies Rasyid Baswedan. Kalo sudah fix nanti kita umumkan. Insyaallah," ujar Muzzammil.

Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan PPP M Romahurmuziy alias Rommy menyampaikan, jika Sandiaga Uno tidak pernah mengungkapkan dirinya ingin berduet dengan Anies Baswedan kembali untuk Pilpres 2024.

Pernyataan tersebut mengonfirmasi adanya wacana menduetkan kembali Sandiaga Uno dengan Anies Baswedan seperti pada Pilgub DKI 2017 silam.

"Sandi dalam komunikasi dengan PPP juga belum pernah menyampaikan kemungkinan itu (duet Anies-Sandi)," kata Rommy saat dihubungi, Selasa (11/4/2023).

Untuk itu, Rommy mengatakan, bagi PPP wacana menduetkan Anies dengan Sandi sulit dibayangkan untuk terjadi.

Hal itu berkaca juga dari tidak adanya keinginan dari Sandi langsung terkait hal tersebut.

"Karena tidak pernah ada penyampaian demikian dari Sandi," tuturnya.

Di sisi lain, hal yang dianggap Rommy duet Anies-Sandi bakal sulit terjadi yakni, karena adanya masalah utang piutang yang terjadi antara kedua tokoh tersebut kala Pilkada Jakarta 2017.

"Setelah mencuatnya kasus utang-piutang Anies ke Sandi untuk Pilkada DKI beberapa waktu lalu, saya sulit membayangkan akan kembali terjadi duet Anies-Sandi," katanya.

Lebih lanjut, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) diketahui mengusulkan sejumlah nama kepada Anies untuk menjadi kandidat bakal cawapres.

Menurut Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, usulan nama-nama bakal cawapres dari Jusuf Kalla layak dipertimbangkan.

Hal itu mengingat Jusuf Kalla sendiri memiliki rekam jejak yang terbulang sukses sebagai wakil presiden.

Jusuf Kalla pernah menjadi wakil presiden bagi Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada periode pertama.

Sumber: ayosemarang
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita