Anas Urbaningrum Disambut Seperti Pahlawan, Demokrat Sumsel: Seakan-akan Hukuman Korupsi Kemarin Karena Dizolimi

Anas Urbaningrum Disambut Seperti Pahlawan, Demokrat Sumsel: Seakan-akan Hukuman Korupsi Kemarin Karena Dizolimi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Mantan Ketua Umum Partai Demokrat yang terjerat kasus korupsi, Anas Urbaningrum, telah kembali menghirup udara bebas pada Selasa (11/4). Saat meninggalkan Lapas Sukamiskin Bandung, Anas dijemput seperti pahlawan oleh keluarga maupun barisan loyalisnya.

Dalam pandangan Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumatera Selatan (Sumsel), Muchendi Mahzareki, cara-cara itu sedikit kontras dengan keinginan masyarakat. Lebih sebagai upaya partai tertentu untuk menaikkan popularitas jelang Pemilu 2024.



 
"Menurut saya, narasi-narasi yang dibangun ini, untuk menaikkan popularitas menjelang pemilu. Seakan-akan (Anas) dapat hukuman korupsi kemarin karena dizolimi, dan ingin merusak citra Partai Demokrat," kata Muchendi, dikutip Kantor Berita RMOLSumsel, Selasa (11/4).

Putra mantan Wakil Gubernur Sumsel, Ishak Mekki, ini pun memastikan, hal itu tidak akan berpengaruh terhadap Partai Demokrat. Meskipun Anas pernah memimpin partai berlambang bintang mercy tersebut.

"Tetapi yang jelas, masyarakat sudah dewasa dan cerdas dalam berpolitik, " katanya.

Wakil Ketua DPRD Sumsel ini pun mengajak semua pihak untuk fokus pada kasus korupsinya, dan menempuh jalur hukum yang ada.

Mengingat, setiap terpidana saat keluar dari tahanan pasti akan mencari simpati dengan merasa dizolimi untuk meminimalkan penilaian publik.

"Kalau memang penilaian geng AU (Anas Urbaningrum) ini ada konspirasi, dan menganggap AU dikorbankan atau tidak, ini membuat seakan akan sistem peradilan di negeri kita tidak mumpuni. Kan Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) sudah tidak berkuasa lagi, di proses hukum saja kalau memang merasa benar,“ paparnya.

Ditambahkan Muchendi, dalam berpolitik harusnya bertarung dengan gagasan dan ide untuk sama-sama membangun bangsa. Bukan dengan politik yang tidak mendidik masyarakat.

"Alih-alih cari pembenaran dan menyalahkan orang, apalagi memakai perayaan penyambutan setelah keluar dari tahanan. Lebih baik berpikir baik memperbaiki diri, memperbaiki negeri yang saat ini sedang tidak baik-baik saja,“ demikian Muchendi.

Sumber: RMOL
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita