3 Poros Koalisi Diprediksi akan Bertarung di Pilpres 2024 dengan 3 Calon Presiden, Siapa Saja?

3 Poros Koalisi Diprediksi akan Bertarung di Pilpres 2024 dengan 3 Calon Presiden, Siapa Saja?

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Tiga poros koalisi partai politik (parpol) diprediksi akan bertarung di Pilpres 2024 dengan 3 bakal calon presiden.

Peneliti Politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin  tiga poros koalisi itu mewakili gejolak politik yang terjadi saat ini.

Khususnya jika menilik dari pertemuan lima ketua umum parpol dan disebut-sebut berada di belakang Presiden Jokowi.

Seperti diketahui,  Jokowi mengumpulkan lima ketum parpol saat silaturahim Ramadan pada Minggu (2/4/2023) kemarin, tanpa kehadiran PDI Perjuangan dan NasDem.

"Saya lihatnya begini, kalau dua pasang, ya cuma ada koalisi perubahan dan koalisi besar. Tapi saya yakin bakal ada tiga poros di Pilpres," jelas Ujang, Selasa (4/4/2023) dikutip dari Kompas.TV.

Tiga poros parpol itu adalah Poros Koalisi Perubahan, Poros Koalisi Besar, dan Poros Banteng.

Tiga poros koalisi itu mencukupi suara untuk masing-masing mengajukan bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Koalisi Perubahan terdiri dari Partai Demokrat, PKS, dan Partai NasDem dengan bakal capres Anies Baswedan.

Poros Koalisi Besar terdiri dari banyak parpol yakni PPP, Golkar, Gerindra, PKB, dan PAN yang disebut-sebut bisa mengusung Prabowo Subianto sebagai capres.

Kemudian Poros Banteng yang hanya terdiri dari satu parpol yakni PDIP.

PDIP satu-satunya parpol yang bisa mengajukan capres tanpa berkoalisi dengan parpol lain bisa mengajukan Ganjar Pranowo atau Puan Maharani sebagai capres.

Capres Mulai Nampak

Ujang menyebut, dari representasinya yang sudah terlihat dari elektabilitas, maka kemungkinan katanya berisi Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, meskipun ada peluang juga calon lain seperti Puan Maharani.

"Ganjar agak sulit di Jokowi, kasus penolakan Piala Dunia itu mempengaruhi, tereleminasi sendiri didukung Jokowi. Dan, pak Jokowi dukung koalisi besar," jelasnya.

Poros satu lagi, Anies Baswedan sebagai episentrum dan disebut-sebut jadi kandidat yang kuat.

"Kalau Anies, ya milik koalisi perubahan," jelasnya.

Tinggal, kata dia, poros PDI Perjuangan dan ia yakin bakal ada pembicaraan empat mata antara Megawati dan Jokowi terkait hal itu.

"Parameter indikator di elektabilitas, SBY 2004 itu maju mundur, elektabilitas 60 persen dan menang dua periode. Lalu Jokowi juga sama, di 2014 maju mundur di angka itu. Karena incumber terpili lagi," jelasnya.

"Sekarang tidak ada petahana, elektabilitas jadi penting," jelasnya.

Belum Ada Capres yang Jelas

Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto menegaskan jika semua bakal calon presiden (bacapres) untuk Pilpres 2024 belum ada yang jelas.

"Belum ada yang jelas ini barang (bacapres), belum," kata Yandri di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (28/3/2023).

Yandri mengatakan dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tak hanya Golkar yang mengusulkan Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai capres.

Dia mengakui bahwa PAN dalam rapat kerja nasional (Rakernas) sudah mengumumkan beberapa nama bacapres.

"Kan kalau PAN juga sudah nyebut juga. Di Rakernas PAN juga sudah jelas juga nama-namanya," ujar Yandri.

Demikian juga Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Yandri menyebut telah mengusulkan nama.

"Tetapi sampai hari ini belum ada satu parpol yang ngomong sepakat," ungkapnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan dinamika politik menjelang Pilpres 2024 juga masih sangat cair dan dinamis.

"Nah jadi belum ada yang jelas ini barang, belum ada. Sangat cair dan dinamis," imbuh Yandri.

Sebagai informasi, saat ini hanya Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang telah menyatakan resmi memiliki bacapres, yakni Anies Baswedan.

Sumber: tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita