GELORA.CO - Pertemuan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dengan Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra membangkitkan kenangan terkait pencapresan. Yusril bahkan mengingat peristiwa yang membuatnya nyaris menjadi pasangan cawapres untuk Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pemilu 2004.
Namun, wacana ini harus batal terlaksana gegara Jusuf Kalla (JK) lebih kaya. Yusril mengaku diajak berduet karena secara mengejutkan, SBY menyatakan maju nyapres. Apabila Yusril maju maka dirinya harus melawan Megawati Soekarnoputri, dan Wiranto selaku capres yang diusung koalisi masing-masing.
“Waduh berat ini saya bilang. Pada waktu itu tahun 2004 dan koalisi sudah terbentuk,” kenang Yusril ketika bersama jajaran bertandang ke Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (16/3/2023).
“Bagaimana pada waktu itu calon yang enggak terduga sama sekali, jadi Pak SBY nah ngomong-ngomong dengan saya bagaimana Pak Yusril kalau kita maju?” Tutur Yusril.
“Saya bilang ya saya enggak punya duit gimana mau maju”
“Ya saya juga,” lanjutnya menirukan jawaban SBY.
“Yang punya duit siapa?”
“Yang punya duit, ya Pak JK.”
“Maka Pak JK maju, mundur lagi saya,” kata Yusril sambil terkekeh.
Pada kesempatan tersebut Yusril turut mengungkap kedekatan PBB dengan PKB yang sudah terjalin lama. Setidaknya sejak PBB yang terbentuk pada 1998 intens berkomunikasi dengan Gus Dur maupun Matori Abdul Djalil.
Yusril juga mengaku pernah dilobi agar tidak maju pemilihan dan memberi kesempatan kepada Gus Dur pada sidang istimewa MPR tahun 1999. Situasi serupa terulang ketika Gus Dur lengser dan Megawati naik menjadi presiden.
MPR harus kembali bersidang menentukan wapres. Yusril dilobi untuk tidak maju dan memberi dukungan kepada Hamzah Haz yang dijagokan PPP.
“Sering mundur terus memang enggak maju-maju,” seloroh Yusril menanggapi nasibnya dalam seputaran capres-cawapres.
Kunjungan PBB ke PKB menjadi safari kedua setelah sebelumnya Yusril bertemu dengan Plt Ketum PPP. PKB yang sekarang ini berkoalisi dengan Gerindra tetap membuka pintu bagi partai lain untuk bergabung.
“Saya bersyukur Pak Imin, PBB ini walaupun sudah berapa kali ini tidak lolos threshold tapi tetap eksis sampai sekarang,” kata Yusril.
Sumber: kontenjatim