GELORA.CO -Rupanya niat perbaikan yang dilakukan Sri Mulyani tidak berjalan mulus. Dirinya malahan mendapat serangan balik dari anak buahnya sendiri melalui media sosial instagram bahkan WA.
Yang terbaru tersebar WA dari atas Bursok Anthony Marlon, salah satu anak buah Sri Mulyani di Ditjen Pajak.
Bursok menuding Sri Mulyani ikut menghancurkan Ditjen pajak dengan ikut mengaitkan kasus Mario Dandy tersebut dengan gaya hidup mewah para pejabat pajak.
Menurutnya Sri Mulyani seharusnya bisa meredam kasus Mario Dandy karena Mario sudah berusia 20 tahun dan bisa bertanggung jawab sendiri dengan kasus yang dia lakukan tanpa terlalu dikaitkan dengan ayahnya sebagai pejabat.
“Sadarkah Ibu dengan langkah yang Ibu ambil, saya nilai sangat sembrono, dengan menghancurkan citra DJP yang saya cintai ini hingga hancur berkeping-keping?, Dengan pengaruh Ibu yang luar biasa besar di dunia ini, saya kira tadinya mengira ibu tidak terbawa arus besar media dan kritisnya netizen yang menyangkut-menyangkutkan Mario Dandy dengan Rafael Alun Trisambodo.
Tolong Ibu Ingat bahwa Mario Dandy sudah berumur 20 tahun dimana secara hukum ia bertanggung jawab penuh terhadap segala perbuatannya.
Seharusnya Ibu dari awal langsung meredam bahwa seorang yang sudah dewasa, dalam hal pelanggaran hukum tidak bisa lagi dikait-kaitkan dengan kedua orang tuanya apalagi dengan institusi Direktorat Jenderal Pajak.
Ini yang saya lihat Ibu sendiri ikut-ikutan mengaitkan perbuatan criminal dengan Mario Dandy Satrio dengan orang tuanya dan institusi direktorat jenderal pajak.
Sehingga saya menduga ibu secara langsung maupun tidak langsung ikut serta menghancurkan DJP yang saya cintai ini hancur secara berantakan,” tulis Bursok yang diduga WA tersebut ditujukan langsung ke Sri Mulyani.
Bursok juga mengaku sebagai pegawai pajak ikut kena dampak kasus Mario Dandy dan pamer harta kekayaan pejabat pajak. Dampak yang paling menyakitkan menurut Bursok ketika pegawai pajak meminta wajib pajak lapor SPT dijawab dengan cara kasar.
Jika memang mau bertanggung jawab penuh, menurut Bursok Sri Mulyani seharusnya mundur sebagai Menteri Keuangan. Sri dianggap gagal mengawasi orang terdekatnya sehingga timbul masalah seperti saat ini.
Sumber: suara