Terungkap Hubungan Pelaku dan Korban Mutilasi di Sleman, Bukan Kekasih namun Sudah Kerap Bercinta

Terungkap Hubungan Pelaku dan Korban Mutilasi di Sleman, Bukan Kekasih namun Sudah Kerap Bercinta

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pihak kepolisian mengungkap hubungan antara Heru Prasetiyo (23) dengan korban AI (35) yang telah dibunuh dan dimutilasi di penginapan kawasan Sleman, Yogyakarta.

Dilansir TribunWow.com, dalam konferensi pers di Mapolda DIY, Rabu (22/3/2023), disebutkan bahwa keduanya tak memiliki hubungan asmara.

Namun rupanya korban dan pelaku sudah beberapa kali berkencan hingga berhubungan intim.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda DIY, Kombes Pol Neredy Irwansyah Putra, menuturkan bahwa Heru baru sekitar 5 bulan kenal AI dari media sosial Facebook.

"Itu dimulai dari perkenalan lewat facebook di bulan November 2022 lalu," kata Nuredy dikutip TribunJogja.com.

"(Mereka) sudah beberapa kali ketemu dan beberapa kali korban dan tersangka berhubungan intim."

Namun rupanya, Heru dan AI belum sempat melakukan hubungan intim pada saat pembunuhan terjadi.

Pasalnya, saat AI sedang lengah dan hendak membuka bajunya, Heru langsung memukul dan langsung mengeksekusi korbannya.

Padahal menurut saksi, keduanya terlihat seperti pasangan harmonis kala itu.

"Berdasarkan informasi dan keterangan saksi di lokasi, bahwasanya pelaku dan korban itu sekitar pukul 15.00 masuk ke kamar tersebut," ujar Nuredy.

"Tanpa ada cekcok atau perkelahian dan segala macam. Keterangan saksi mengatakan cukup harmonis masuk ke dalam kamar tersebut di sekitar pukul 15.00 WIB di hari Sabtu."

Hingga pada Minggu (20/3/2023), AI ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamar mandi penginapan tersebut.

Jasadnya ditemukan dalam kondisi terpotong menjadi 62 bagian.

"Hasil keterangan dari tersangka bahwasanya belum sempat dilakukan hubungan badan. Namun pada saat korban membuka baju dan dalam keadaan lengah, (korban) langsung dipukul kepala bagian belakang kemudian lumpuh dan dilakukan eksekusi," lanjut Nuredy.

Di sisi lain, ayah korban, HP (64), mengklaim anaknya telah memiliki pasangan dan akan segera menikah.

Rencananya, AI akan dilamar sang kekasih seusai Hari Raya Idul Fitri tahun ini.

Nahas, sebelum dilamar dan resmi menikah, maut lebih dulu menjemput AI.

"Rencananya mau menikah, habis Lebaran orangtua laki-laki mau ke sini. Nembung (melamar) istilahnya," ungkap HP, dikutip dari kompas.com.

HP mengaku sempat bertemu calon suami AI meski tak lama.

Karena tak terlalu dekat, HP pun belum mengabarkan kematian AI pada sang calon suami.

Ia mengaku tak memiliki nomor handphone calon suami AI.

Pengakuan Pelaku

Melalui keterangan awal pelaku, terungkap kronologi pembunuhan sadis tersebut.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengurus penyewaan tenda di wilayah Sleman itu mengaku kenal korban lewat media sosial.

Ia kemudian memperoleh nomer ponsel AI dan melanjutkan komunikasi secara intens.

Baca juga: Kronologi Viral Temuan Tubuh Wanita Dimutilasi di Penginapan Jogja, Berawal dari Kecurigaan Penjaga

Dikutip dari TribunJogja.com, pelaku diketahui datang ke wisma penginapan pada Sabtu (18/3/2023) sekira pukul 13.00 WIB.

Ia lantas menyewa kamar dengan durasi 6 jam dan membayar tagihan sebesar Rp 60 ribu.

Pelaku keluar satu jam kemudian pada pukul 14.00 WIB dan kembali ke penginapan sekitar pukul 15.00 - 16.00 WIB.

Ia lalu melakukan perpanjangan sewa untuk 6 jam berikutnya sebelum pergi lagi menggunakan motor.

Rupanya, pelaku menjemput korban yang sudah sepakat bertemu di kawasan Kota Jogja untuk kemudian pergi bersama ke penginapan.

"Saat datang lagi itu, keterangan dari penjaga wisma (pelaku) datang bersama wanita," terang Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra.

Menurut pengakuannya, pelaku ternyata telah menyiapkan dan menyembunyikan pisau di balik selimut kamar penginapan.

Menggunakan pisau tersebut, ia lantas menghabisi nyawa korban saat sedang berhubungan.

Pada Minggu (19/3/2023), sekira pukul 02.00 WIB, penjaga wisma sudah tak melihat motor pelaku.

Lantaran curiga melihat pintu kamar yang terus tertutup dengan lampu menyala, penjaga penginapan kemudian mengetuk pintu kamar pelaku.

Ia bertujuan menanyakan mengenai perpanjangan sewa kamar lantaran durasi yang dibayarkan pelaku sudah habis.

"Diintip dari jendela, ada kepala tergeletak di kamar mandi dan terlihat ada bercak darah. Kemudian penjaga menghubungi pemilik wisma, dibuka secara paksa. Terlihat korban tergeletak di kamar mandi dalam kondisi mengenaskan," tandas Nuredy.

Sumber: wow
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita