GELORA.CO -Temuan transaksi janggal sebesar Rp300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dipastikan bukan isapan jempol.
Menko Polhukam, Mahfud MD, menegaskan, dia tidak main-main mengusut dugaan pencucian uang di lembaga yang dipimpin Sri Mulyani itu. Ia juga memastikan bakal membawa data dan buka-bukaan di DPR RI, dalam waktu dekat.
“Alhamdulillah, saya sudah tiba kembali di Jakarta setelah pertemuan bilateral dan multilateral di Melbourne. Saya siap memenuhi undangan DPR untuk menjelaskan dan menunjukkan daftar dugaan pencucian uang Rp300 triliun di Kemenkeu.
Masalah ini memang lbh fair dibuka di DPR. Saya tidak bercanda tentang ini!” tegas Mahfud MD, dalam cuitan akun Twitter pribadinya @mohmafudmd, Sabtu (18/3).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu juga menambahkan, pihaknya bersama PPAT tidak pernah mengubah statemen bahwa sejak 2009 PPATK telah menyampaikan informasi intelijen keuangan ke Kemenkeu tentang adanya dugaan pencucian uang sekitar Rp300 triliun.
“Saya siap dengan data otentik yang akan ditunjukkan kepada DPR. Senin saya standby, menunggu undangan!” ujar Mahfud MD.
Mahfud juga menyarankan agar semua pihak lebih teliti menanggapi pernyataan Ketua PPATK, Ivan Yustiavandana, yang mengatakan bahwa tidak pernah menyebutkan transaksi janggal itu “bukan pencucian uang”.
“Sama dengan yang saya katakan, beliau bilang itu bukan korupsi, tapi laporan dugaan pencucian uang yang harus ditindaklanjuti penyidik/Kemenkeu,” pungkasnya.
Sumber: RMOL