GELORA.CO - Pengamat politik, Rocky Gerung menyebut dugaan kasus pencucian uang di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebagai kejahatan yang sempurna.
Rocky Gerung menilai, seharusnya Kemenkeu menjadi tempat bagi pemerintah untuk mengatur urusan yang paling sensitif, yaitu perihal keuangan.
Sayangnya, lanjut Rocky Gerung, kementerian yang dipercaya untuk mengelola keuangan negara itu justru menjadi tempat terjadinya kasus dugaan pencucian uang.
"Jadi mencuci uang dari dalam, di rumah sendiri, itu betul-betul kejahatan yang sempurna," kata dia, dikutip Hops.ID dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Minggu, 12 Maret 2023.
Hal itu tidak hanya mencoreng nama dari Menkeu Sri Mulyani, tapi juga Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, Jokowi memercayakan urusan keuangan negara kepada Sri Mulyani sebagai menterinya.
"Sri Mulyani adalah orang yang paling dekat dengan Jokowi dan dipercaya untuk mengurus hal yang paling sensitif, yaitu keuangan, dan ternyata bocor di situ," katanya.
Jokowi sendiri disebut tak dapat memberi sinyal awal bahwa jangan sampai Kemenkeu menjadi tempat pencucian uang. Namun, kasus dugaan pencucian keuangan yang terjadi di Kemenkeu justru merusak kepercayaan publik.
"Seperti di Kementerian Koperasi mungkin atau Kementerian Olahraga, oke lah mungkin itu kecil-kecilan. Ini dicuci di wastafel negara, yaitu Departemen Keuangan," tegasnya.
Filsuf berusia 64 tahun itu pun menegaskan, kasus dugaan pencucian uang yang secara terang-terangan terjadi di Kemenkeu seharusnya bisa dideteksi lebih awal.
Terlebih, Kemenkeu memiliki sebuah sistem yang dibangun atas dasar integritas. Di mana sistem itu kemudian dikombinasikan dengan para auditor berpengalaman.
"Tapi tetap bocor juga. Kenapa? Karena yang main memang dari dalam," tegasnya.
Intelektual kelahiran Manado itu mengatakan, terjadinya kasus dugaan pencucian uang di Kemenkeu juga menjadi teguran untuk Presiden Jokowi.
Hal itu karena kasus tersebut mengisyaratkan bahwa Jokowi gagal membuat menterinya teguh dalam mengelola keuangan negara di pemerintahan.
"Pak Jokowi sebagai presiden gagal untuk membuat Sri Mulyani itu teguh di dalam mengelola departemen yang paling kaya di Indonesia, yaitu Departemen Keuangan," ujarnya.
Ia menyebutkan urusan di Kemenkeu memang merupakan tanggung jawab Sri Mulyani. Namun, untuk kekacauan yang ditimbulkan di negara adalah tanggung jawab Jokowi sebagai presiden.
"Jadi Pak Mahfud lagi jadi orang bijak lah, dia lindungi juga Pak Jokowi. Suatu waktu mungkin atas tekanan publik harus dinyatakan bahwa seluruh problem ini dilakukan oleh orang-orang Jokowi itu, All The President Man, kira-kira begitu istilahnya," tambah Rocky Gerung. ***
Sumber: hops