GELORA.CO - Pengamat politik Rocky Gerung mengomentari semakin menyusutnya dukungan terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (Capres) 2024 mendatang.
Ia menilai, dukungan yang sebelumnya diarahkan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi terhadap kader PDI Perjuangan (PDIP) itu justru tak lagi membara.
“Akhirnya itu juga hinaan bagi Pak Ganjar, karena di ujung tiba-tiba Jokowi sodorin ke Prabowo, kenapa nggak dari awal aja?” ujar Rocky, dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin (13/3/2023).
Sehingga, menurutnya, Ganjar jadi merasa dirinya hanya sebagai mainan bagi Jokowi.
“Jadi Ganjar juga merasa bahwa dia ternyata hanya mainan doang, dan Prabowo juga punya etika, dia mungkin ngerasa ngapain juga sama Ganjar?,” ungkap Rocky.
Maka, lanjutnya, Ganjar hanya akan dijadikan semacam boneka yang dioper sana-sini hingga akhirnya melemah dengan sendirinya.
“Jadi Ganjar ini jadi semacam boneka yang disepak kiri kanan lalu akhrnya dia lumpuh sendiri, jadi mental Ganjar turun sangat drastis karena dimainkan agak kasar oleh Pak Jokowi, disodorkan di mana-mana,” kata Rocky.
Hal itulah yang menurut Rocky membuat relawan Ganjar berpencar. Justru dukungan yang mulanya mengarah padanya, kini beralih dukungan ke Prabowo.
“Saya rasa itu yang menyebabkan relawan Ganjar kacau lah, moralnya jatuh dan semua saya kira udah pindah ke Prabowo, mulai Projo, joman,” ujarnya.
Rocky menyayangkan sikap Jokowi yang seakan-akan menarik-ulur peluang dukungan bagi Ganjar maju di Pilpres. Menurutnya, akan lebih baik jika Jokowi mengikhlaskan dirinya untuk Ganjar.
“Jadi kasihan betul Pak Ganjar ditinggalkan hanya karena dipermainkan oleh Pak Jokowi. jadi kalau misalkan kepastian itu di awal, Ganjar memang dijagokan, ya harusnya Pak Jokowi ngalah,” kata Rocky.
“Menerima teguran dari Ibu Mega, masalahnya Jokowi juga dendam pada Mega, jadi Ganjar dijadikan sebagai asuransi, untuk dijadikan police di dalam pertandingan politik antara Mega dan Jokowi,” tandasnya.
Sumber: kontenjatim