Ramai Admin Akun @jogjaistimewaya Diduga Kirim Pesan M*sum, Ajak Hubungan Intim

Ramai Admin Akun @jogjaistimewaya Diduga Kirim Pesan M*sum, Ajak Hubungan Intim

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Admin akun Twitter @jogjaistimewaya, yang selama ini dikenal aktif mengkritisi pemerintahan Yogyakarta diduga melakukan pelecehan seksual kepada warganet. Hal itu terungkap setelah seorang pengguna Twitter dengan akun @kristenlambada mengunggah bukti berupa tangkapan layar yang menunjukkan akun @jogjaistimewaya mengirimkan pesan yang berisi ajakan untuk melakukan hubungan intim.

Dugaan tersebut ramai di Twitter dan admin akun Twitter @jogjaistimewaya telah melakukan klarifikasi bahwa yang melakukan hal yang dituduhkan adalah salah satu oknum admin yang kemudian langsung dipecat. 

Redaksi Pandangan Jogja telah mengkonfirmasi korban pemilik akun @kristenlambada yang meminta identitasnya untuk disembunyikan. Dia mengatakan bahwa pelaku mengirimkan pesan serupa melalui beberapa media, mulai dari Twitter, Instagram, Telegram, hingga WhatsApp. Bahkan pelaku sempat beberapa kali melakukan panggilan suara melalui Instagram dan Telegram.

Korban mengatakan bahwa sebelumnya dia dan pelaku memang sempat berhubungan intens selama tiga hari secara daring.

“Kenalnya cuma 3 hari itu, dia juga enggak memperkenalkan (identitas asli), cuma kasih kode-kode nama dia,” kata korban saat dihubungi melalui layanan pesan di Twitter, Rabu (8/3).

Lebih lanjut, korban menceritakan bahwa pelaku mengaku bahwa dia dan korban sempat bertemu karena terlibat dalam kerja sama dengan salah satu rumah produksi film di Yogya, tapi korban tidak menyadari hal itu. Komunikasi keduanya sempat terhenti ketika pelaku mengetahui bahwa korban sudah memiliki seorang kekasih.

“Tiba-tiba kemarin kirim pesan kayak gitu,” kata dia.

Pada Selasa (7/3), akun Twitter @jogjaistimewaya, sempat mengunggah klarifikasi yang membenarkan bahwa salah satu adminnya telah melakukan tindakan yang tidak senonoh. Dalam klarifikasi tersebut juga disebutkan bahwa admin yang melakukan pelecehan telah dinonaktifkan dalam pengelolaan akun tersebut.

Meski begitu, korban mengaku tidak puas dengan klarifikasi tersebut. Pasalnya menurut dia ada beberapa fakta yang disembunyikan disangkal.

“Ada fakta lain yang disembunyikan, sebenarnya kurang puas karena banyak yang dia sangkal. Salah satunya, setahu saya admin akun itu cuma satu orang,” ujarnya.

Redaksi sudah berusaha menghubungi akun @jogjaistimewaya untuk melakukan konfirmasi melalui pesan Twitter, namun sampai saat ini belum direspons. Bahkan pada Rabu sore, akun tersebut sudah dinonaktifkan dan semua unggahannya hilang.

Sumber: kumparan

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita