GELORA.CO - Pengamat politik Refly Harun memprediksi gelaran Pemilu 2024 akan diwarnai banyak kecurangan. Ia menyatakan, pesta demokrasi yang akan terselenggara kurang dari satu tahun lagi sebagai gelaran pemilu terkotor.
“Saya pengamat Pemilu, bukan separuhnya tapi tiga per empatnya yakin bahwa Pemilu curang, bahkan 90 persen. Saya mengatakan Pemilu comberan,” sentil Refly dalam sebuah diskusi di Gedung Joang 45 Menteng Jakarta Pusat, Senin (20/3/2023).
Menurutnya, meski di atas kertas Pemilu 2024 tetap terselenggara, namun pada praktiknya tentu akan banyak mafia-mafia di belakang layar yang bermanuver mencacati pesta demokrasi tersebut.
“Kita tahu Pemilu tidak akan ditunda kesepakatan di atas kertas. Kita tidak tahu permainan di belakang layar mungkin bisa dari lembaga negara atau lingkaran presiden termasuk partai politik,” tutur Refly.
Ia mengajak untuk melawan segala bentuk kecurangan pemilu tersebut dengan kekuatan rakyat. Refly meminta agar publik siap mengawal pelaksanaan pemilu dengan mengawasi dan menjaga C1 (sertifikat perhitungan suara) di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh Indonesia.
“Menjaga C1 dari Sabang sampai Merauke menggunakan segala kemampuan seperti rekaman suara, rekaman video sebagai itulah membuat bukti yang paling nyata karena C1 merupakan bukti fiqih,” tegas Refly.
Ia pun sempat menyinggung soal kekalahan Prabowo Subianto dalam gugatan Mahkamah Konstitusi (MK) pada sengketa Pemilu 2014 dan 2019. Refly mengaku tertawa dalam hati karena pihak Prabowo dinyatakan tidak memiki bukti kuat.
“Ketika 2014 dan 2019 Tim Prabowo bawa ke MK. Saya ketawa 99,99 % Permohonan Prabowo ditolak gara-gara MK karena tidak memiliki bukti yang kuat. Saya berbicara sebagai staf ahli MK,” ucap Refly.
Sumber: inilah