GELORA.CO - FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun ini. Padahal, persiapan sudah dilakukan pemerintah sejak lama, salah satunya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang mendapat mandat untuk merenovasi stadion.
Sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 19 tahun 2020 dan Instruksi Presiden Nomor 8 tahun 2020, Kementerian PUPR ditugaskan untuk melaksanakan renovasi 2 stadion utama, yakni Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali, dan Stadion Manahan Solo, serta 15 lapangan latihan di 5 provinsi, yakni Jawa Tengah, Bali Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatera Selatan.
15 lapangan latihan tersebut terdiri dari 3 lapangan di Palembang, Sumatera Selatan yakni Lapangan Atletik, Baseball, dan Panahan di Jakabaring; 3 lapangan di Sumedang dan Bandung, Jawa Barat yakni Lapangan IPDN, UNPAD, Sidolig.
Lalu ada 4 lapangan di Solo, Jawa Tengah yakni Lapangan Sriwedari, Banyu Anyar, Sriwaru, dan Kota Barat; 1 lapangan di Madura, Jawa Timur yakni Stadion Gelora Bangkalan; 4 lapangan di Bali yakni Lapangan Ngurah Rai, Kompyang Sudjana, Gelora Trisakti Legian, dan Gelora Samudra Kuta.
Pelaksanaan renovasi 2 stadion utama dan 15 lapangan latihan ini dibagi menjadi 3 paket pekerjaan, dengan anggaran APBN keseluruhan mencapai Rp 418 miliar.
Paket pertama (klaster Bali), dikerjakan oleh kontraktor PT PP Tbk dengan nilai kontrak sebesar Rp 152,9 miliar. Paket dua (klaster Solo) dikerjakan oleh PT Nindya Karya WIlayah II dengan nilai kontrak sebesar Rp 78,8 miliar.
Dan paket tiga (klaster gabungan Bandung, Bangkalan, dan Palembang) dikerjakan oleh PT Nindya Karya Wilayah II dengan nilai kontrak sebesar Rp 83 miliar.
Pekerjaan konstruksi dari paket-paket tersebut dimulai sejak penandatanganan kontrak antara Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya dengan kontraktor pelaksana pada 6 November 2020 silam.
Pada awal Februari 2023, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, persiapan renovasi stadion untuk Piala Dunia U-20 sudah selesai direvitalisasi dan siap digunakan.
"Sudah [selesai revitalisasi]. Menuju itu [100 persen]," kata Basuki di Pasar Baturiti, Kabupaten Tabanan, Kamis (2/2).
"Semua yang masuk dalam program [Piala Dunia] U-20 sudah [direvitalisasi] dan empat [venue] untuk latihan juga sudah," tambahnya.
Kemudian, pada Rabu (29/3) FIFA membuat pernyataan mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Hal itu diputuskan usai pertemuan Presiden FIFA, Gianni Infantino, dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, di Doha, Qatar, Rabu (29/3) malam WIB.
“FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023™. Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah,” bunyi pernyataan resmi FIFA.
Sumber: kumparan