Perampok Bank di Lampung Punya Ruko dan Karyawan, Begini Penampakan Rumah Mewahnya

Perampok Bank di Lampung Punya Ruko dan Karyawan, Begini Penampakan Rumah Mewahnya

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Satu dari tiga perampok Bank Arta Kedaton Makmur Bandar Lampung, Heri Gunawan ternyata memiliki rumah mewah.

Heri Gunawan sebelumnya juga diberitakan memiliki toko dan karyawan di Bandar Lampung.

Rumah mewah bercat putih dengan pagar rumah setinggi 2 meter lebih terlihat sepi dan tak ada aktivitas semenjak pelaku ditangkap atas perampokan bank.

Tak hanya rumah mewah, Heri Gunawan juga merupakan pengusaha toko sembako dan toko material bangunan di wilayah Natar, Lampung Selatan dan Kota Bandar Lampung.

Polresta Bandar Lampung telah melakukan penggeledahan rumah pengusaha material bangunan sabtu kemarin dan mengamankan sejumlah barang bukti.

Warga di sekitar rumah pelaku mengaku kaget dan tidak menyangka jika Heri Gunawan pelaku perampokan Bank Artha Kedaton Makmur Bandar Lampung.

Reni, warga setempat mengatakan, HG telah berkeluarga namun masih tinggal bersama orang tuanya di rumah mewah tersebut.

"Ya kaget juga setelah tahu pelakunya anaknya Pak Picis,"

"Orangnya tertutup jadi banyak warga yang gak kenal dan tidak tahu " ujarnya dikutip dari Youtube Kompas TV.

Sementara saat diwawancarai Tribunlampung.co.id, Ketua RT 7 LK 3, Kelurahan Jagabaya 2, Way Halim, Bandar Lampung, Imam Khairudin membenarkan bahwa pelaku tinggal di wilayahnya.

Imam pun mengatakan bahwa keseharian keluarga pelaku tertutup dengan warga sekitar.

Menurut Imam, orangtua pelaku bernama Picis sudah lama tinggal di lingkungan tersebut

"Iya memang benar orangtuanyanya memang sudah lama tinggal di wialayah kami, sekitar 20 tahun lalu," imbuhnya

Imam pun mengatakan pelaku HG tinggal di rumah orangtuanya tersebut.

"Kalau kata orangtuanya kemarin anaknya ini memang tinggal di rumah itu juga, tapi saya tidak pernah bertemu langsung sama anak ini (pelaku)," ujar Imam.

Namun menurut Imam, pelaku maupun orangtuanya tersebut tidak terdaftar sebagai warganya.

Pasalnya, menurut dia, saat pihaknya melakukan pendataan setiap tahun, orangtua pelaku mengatakan bahwa memiliki KTP di kelurahan lain.

"Pak Picis ini juga KTP-nya sebenarnya di kelurahan lain, jadi kalau secara data sebenarnya dia bukan warga kami," kata Imam.

"Setiap tahun kan kami melakukan pendataan, nah Pak Picis ini bilang kalau KTP-nya itu ada di Kelurahan Kampung Sawah, jadi saya enggak tanya lebih lanjut," imbuhnya.

Imam melanjutkan, dirinya baru mengetahui pelaku tinggal di wilayahnya setelah peristiwa perampokan di Bank Arta Kedaton Makmur Viral di media sosial.

Pelaku punya ruko

Ruko bangunan pelaku HG memiliki ukuran kisaran 200 meter persegi berwarna hijau dengan gerbang berwarna kuning.

Tetangga ruko Logam Jaya tersebut membenarkan bahwa pemilik ruko adalah HG yang tertangkap dalam aksi perampokan kemarin.

"Iya ini punya bapak yang ditangkap kemarin, saya tidak menyangka kok dia bisa berbuat seperti itu padahal kesehariannya baik," kata Dwi pedagang boneka yang berdampingan dengan toko Logam Jaya, Sabtu (18/3/2023).

Lebih lanjut ia mengatakan, pelaku memiliki sejumlah kendaraan dan sejumlah karyawan.

"Saya sering melihat mobilnya lebih dari 1 dan ruko samping itu ada 4 karyawan, ada yang jaga ruko, ada juga karyawan yang mengasuh anak," ujarnya.

Dwi melanjutkan, Ruko Logam Jaya, buka dari, Senin hingga Sabtu dan pada, Jumat (17/3/2023) ruko tersebut masih buka.

"Kalau kemarin pagi rukonya masih buka, istri dan anaknya juga masih ada, tapi pas siang rukonya sudah tutup. Biasanya ruko ini buka setiap hari kecuali Minggu," kata dia.

Mendengar kabar tetangga rukonya merupakan Pelaku perampokan, Dwi mengatakan kaget dan sempat berulangkali memastikan.

"Saya baca berita melihat pelakunya orang samping, saya sempat tidak percaya karena orangnya baik banget dan terlihat sukses," ujarnya lagi.

Namun, Dwi memastikan pemilik ruko tersebut tidak menginap di lokasi.

"Kalau ruko sudah tutup ya mereka pulang, sepertinya gak nginep deh," imbuhnya.

Sementara Irma pedagang Petisan mengatakan hal senada. Ia bahkan sempat tak percaya.

"Iya awalnya saya gak percaya, koko itu orangnya baik dan hari kamis masih ada ruko," kata Irma.

"Dan tadi Pagi ruko itu didatangi sales yang biasa mengatakan barang," tandasnya.

Hingga berita ini terbit kondisi ruko tersebut dalam keadaan terkunci.

Sumber: tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita