GELORA.CO -Kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Kota Mariupol setelah mendapat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dikritik keras para pejabat Ukraina.
Mykhaylo Podolyak, orang kepercayaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mencemooh kunjungan tersebut, menyebut Putin bagai seorang penjahat yang mendatangi kembali tempat ia melakukan tindakan kriminal.
"Penjahat selalu kembali ke TKP, pembunuh ribuan keluarga Mariupol datang untuk mengagumi reruntuhan kota dan kuburannya. Sinisme dan kurangnya penyesalan," kata Podolyak di Twitter, seperti dikutip The National.
Sementara Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan di Twitter bahwa Putin mengunjungi kota itu pada malam hari sebagaimana layaknya seorang pencuri.
"Dia menyaksikan pembangunan kembali kota itu di malam hari. Mungkin agar tidak terlihat ia mengunjungi kota itu di siang hari," kata dewan kota Mariupol yang diasingkan di akun Telegramnya.
Ketika Moskow sepenuhnya merebut kota itu pada bulan Mei, diperkirakan tersisa 100.000 orang, dari populasi 450.000 sebelum perang. Banyak yang terjebak tanpa makanan, air, panas atau listrik. Pengeboman tanpa henti meninggalkan deretan bangunan yang hancur atau berlubang, termasuk rumah sakit anak-anak.
Saat ini, Moskow melakukan pembangunan kembali infrastruktur yang rusak.
Putin tiba dengan helikopter pada Sabtu malam dan mengunjungi beberapa distrik kota, yang sebagian besar dihancurkan oleh Rusia tahun lalu, dan telah diduduki oleh pasukan Moskow sejak Mei.
Kremlin mengatakan perjalanan Putin ke Mariupol, yang berlangsung sangat larut pada Sabtu dan dini hari Minggu, adalah spontan.
"Semuanya sangat spontan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.
"Pergerakan di sekitar kota juga tidak direncanakan, begitu pula pertemuannya dengan penduduk setempat," katanya.
Kunjungan Putin dilakukan menjelang perjalanan Presiden Presiden China Xi Jinping ke Moskow pekan ini.
Itu adalah kunjungan pertamanya ke salah satu dari empat wilayah Ukraina yang diklaim Rusia pada September telah dianeksasi sebagai bagian dari invasi pada Februari 2022 dan terjadi setelah Putin tiba di Krimea pada Sabtu untuk menandai ulang tahun kesembilan aneksasi semenanjung tersebut.
Sumber: RMOL