GELORA.CO - PDIP banyak mendapat kritik dari sebagian masyarakat karena dianggap paling keras menolak Timnas Israel main di Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Dua sosok kunci yang ramai disorot, yaitu Gubernur Bali Wayan Koster dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Kedua kader PDIP ini pekan lalu menyatakan penolakannya terhadap Timnas U-20 Israel dengan mendasarkan pada amanat konstitusi.
Hal ini berujung dibatalkannya posisi Indonesia sebagai tuan rumah.
Apa kata PDIP soal penolakan yang berimbas batalnya Indonesia sebagai tuan rumah?
Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno menyebut, penolakan terhadap Israel sudah lama disuarakan. Dia menegaskan, semua demi penegakan konstitusi.
"PDIP sudah mengingatkan sejak Agustus 2022 agar pertandingan berjalan baik. Kita menciptakan keamanan untuk semua. Keamanan untuk semua," kata Hendrawan, Kamis (30/3).
Menurut Hendrawan, Indonesia tak boleh menerima Israel karena mereka melakukan penjajahan terhadap Palestina. Itu bertentangan dengan UUD 1945.
"Titik tolak kita adalah spirit kemanusiaan dan legitimasi sejarah dan mandat konstitusi," tutur profesor dari Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, ini.
PSSI Gagal Melobi FIFA
Soal gagalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, Hendrawan menilai PSSI gagal melobi FIFA.
"PSSI gagal melakukan lobi-lobi," ujar Hendrawan menegaskan.
Lobi yang dimaksud adalah 'memaksa' FIFA mengizinkan Israel main di luar Indonesia. Misalnya di negara tetangga, sebut saja Singapura.
"Apalagi posisi kita sebagai Ketua ASEAN seharusnya bisa dimanfaatkan," ujar Hendrawan merujuk pada posisi Indonesia sebagai pemegang Keketuaan ASEAN 2023.
Setelah gagal dilobi Erick Thohir, FIFA menghapus Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 di situs resmi mereka. Mimpi anak muda Timnas Indonesia main di Piala Dunia pun buyar.
Menurut Hendrawan, ada ancaman keamanan bila Timnas U-20 Israel main di Indonesia. Di mana pun tempatnya.
"Ada faktor ke situ (ancaman keamanan), isu Israel ini, kan, sensitif dan eksplosif. Itu sebabnya PDIP sejak Agustus (2022) meminta pemerintah dan PSSI menyelenggarakan pertandingan Israel di negara tetangga," tuturnya.
"(Isu kedatangan Israel) Pasti akan dimanfaatkan untuk kepentingan politik," tutup dia.
Sumber: kumparan