GELORA.CO - Dukungan Partai Amanat Nasional (PAN) terhadap Ganjar Pranowo dan Erick Thohir adalah bentuk politik tingkat tinggi yang dilakukan Presiden Joko Widodo. Yaitu mencoba mendongkel Puan Maharani sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan.
Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam mengatakan, sangat tepat apabila ada anggapan bahwa yang dilakukan oleh PAN merupakan upaya pembajakan politik terhadap PDIP.
Memaksa PDIP segera menetapkan Ganjar sebagai capres, sebelum Gubernur Jawa Tengah itu diusung partai politik (parpol) lain.
"Publik melihat ini adalah bentuk politik tingkat tinggi yang sedang coba dimainkan untuk mendongkel Puan Maharani sebagai capres PDIP, dan segera digantikan dengan Ganjar Pranowo yang dikehendaki dan didukung oleh Jokowi," papar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (1/3).
Selain itu, akademisi Universitas Sahid Jakarta ini melihat ada keinginan Jokowi untuk melangkahi atau memaksa Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum (Ketum) PDIP untuk menentukan pilihannya kepada Ganjar.
"Hal tersebut tidak baik bagi perkembangan partai yang coba dipaksa dari luar atau internal parpol. Kalau ternyata demikian, maka tentu yang menjadi pertanyaan besar siapa sesungguhnya Ketua Umum PDIP, Megawati atau Jokowi?" tuturnya.
"Kalau pada kenyataannya Megawati mengikuti keinginan Jokowi, maka jelas yang memegang kendali partai adalah Jokowi," pungkas Saiful.
Sumber: rmol