GELORA.CO - Pegiat Media Sosial Eko Widodo menyoroti Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md yang mengungkapkan adanya transaksi mencurigakan senilai Rp300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Eko Widodo menyinggung ketika Mahfud Md mengungkapkan hal tersebut, justru buzzerrp diam seribu bahasa.
Ia juga menyinggung terkait pemberitaan lama dari Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengungkapkan adanya asal-muasal radikalisme masuk ke Kemenkeu.
“Dibalik radikal radikul ada uang rakyat yang dikeruk.. Buzzer pada tiarap semua!!,” cuitan Eko Widodo dalam akun Twitter-nya dilansir pada Jumat (10/3/2023).
Sebelumnya, Sri Mulyani pernah buka-bukaan asal-muasal radikalisme masuk ke Kementerian Keuangan.
"Di Kemenkeu sama mungkin seperti di masyarakat muncul praktek-praktek untuk melaksanakan ajaran agama cenderung lebih eksklusif. Jadi itu apakah dalam bentuk penampilan, apakah dalam bentuk kekhusyukan dan dalam kekelompokan," ucap Sri Mulyani di Ritz-Carlton Pasific Place, Jakarta Selatan, pada 2019 lalu.
"Ini menyebabkan ketegangan karena kemudian muncul lah bahwa yang kelompok ini tidak bergaul dengan kelompok yang lainnya. Kalau semakin nggak toleran, lama-lama eksklusif, intoleran dan paling ujung jadi radikal," tambahnya.
Dibalik radikal radikul ada uang rakyat yang dikeruk..
— 🄴🄺🄾 🅆🄸🄳🄾🄳🄾 (@ekowboy2) March 8, 2023
Buzzer pada tiarap semua!! pic.twitter.com/Cb1guKOWZ9
Diketahui, Menko Polhukam Mahfud Md telah mengungkapkan adanya transaksi mencurigakan yang jumlahnya mencapai ratusan triliun rupiah di Kementerian Keuangan.
“Saya sudah dapat laporan yang pagi tadi terbaru malah ada pergerakan mencurigakan sebesar Rp300 T (triliun) di lingkungan Kementerian Keuangan yang sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai, itu yang hari ini,” ungkap Mahfud Md di UGM, Rabu (8/3/2023).
Sumber: populis