GELORA.CO -Hujan dengan intensitas tinggi kembali mengguyur Dayeuhkolot sejak Rabu (22/3/2023) siang.
Sebagai daerah cekungan Bandung yang dilewati aliran sungai Citarum, daerah ini dikenal sebagai daerah langganan banjir.
Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang sama. Namun saat memasuki musim penghujan, banjir tak bisa dielakan.
Akibatnya sungai citarum meluap, hingga jalan utama dan pemukiman warga di Dayeuhkolot, Kab. Bandung terendam banjir.
Mulai dari setinggi mata kaki orang dewasa, hingga merendam 1 lantai rumah.
Intensitas hujan yang deras sepanjang malam, membuat ruas jalan yang menghubungkan Dayeuhkolot dan Baleendah ini terputus.
Tidak sedikit kendaraan roda dua mengalami mati mesin akibat nekat menerobos banjir.
Imbas dari putusnya ruas jalan ini, membuat kendaraan memutar arah ke Bojong Soang sebagai alternatif jalan.
Sejumlah warga mengaku banjir mulai memasuki pemukiman warga pada pukul 3 dini hari, sehingga mengharuskan warga bersantap sahur dalam kondisi banjir.
Tidak hanya di Dayeuhkolot, Bojongsoang-Majalaya pun ikut terendam dengan ketinggian yang berbeda-beda.
Warga berharap Pemerintah Kabupaten dapat merelokasi mereka ke tempat yang lebih baik, agar dapat melaksanakan aktifitas tanpa hambatan.
Banjir yang setiap tahun terjadi ini dikeluhkan warga setempat, Asep Sadili. Dia mengatakan sudah berganti presiden, gubernur, dan bupati, akan tetapi masalah banjir di sana tak pernah selesai.
"Sejak dulu. Paling berat zaman Pak SBY lalu ganti Jokowi. Zaman Aher ke Ridwan Kamil, Zaman Obar ke menantunya Dadang Naser, lalu ke Dadang Supriatna, masih aja banji. Gak ada solusi. Mubazir pemuli gak berdampak pada penyelesaian masalah," katanya.
Sumber: suara