Luhut Gertak IMF: Indonesia Bukan Negara Ecek-ecek, Kalian Jangan Macam-macam sama Kami

Luhut Gertak IMF: Indonesia Bukan Negara Ecek-ecek, Kalian Jangan Macam-macam sama Kami

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sempat didatangi perwakilan Dana Moneter Internasional (IMF) beberapa waktu lalu.

Kedatangan mereka itu kata Luhut untuk menyampaikan pertanyaan-pertanyaan bernada protes karena kebijakan hilirisasi yang diterapkan pemerintah Indonesia, serta melarang ekspor komoditas tambang mentah.

"Jumat lalu IMF datang ke kantor saya. Mereka tanya kenapa kita larang ekspor raw material atau ciritical mineral itu," kata Luhut dalam acara Digital Government Award SPBE Summit 2023, seperti dikutip Minggu (26/3/2023).

Kehadiran IMF turut mewakili banyak negara, khususnya negara maju, yang tidak terima dengan kebijakan pemerintah Indonesia itu. Padahal, hilirisasi kata Luhut adalah satu dari empat pilar yang membuat perekonomian nasional bisa kokoh seperti sekarang.

"Saya sampaikan kepada mereka, hei lihat saya bilang, kalian di negara -negara maju itu selalu melihat negara berkembang itu seperti di bawah saja. Lah kalau kami tidak punya nilai tambah ini, kapan kami nikmati, kapan rakyat kami di pedesaan di Indonesia timur akan ada seperti sekarang ini, itu karena hilirisasi," ujarnya.

Kebijakan larangan ekspor yang sudah ditempuh pemerintah adalah nikel. Dalam waktu dekat bauksit pada Juni 2023 dan diikuti beberapa komoditas lain ke depannya.

"Mereka bilang 'kami stakeholder IMF itu mempertanyakan.' Ya saya bisa kasih penjelasan kalau mereka mau ke negara-negara maju itu," ucap Luhut.

Setelah berbincang cukup lama, Luhut mengaku berhasil membuat para perwakilan IMF itu akhirnya paham maksud dari kebijakan pemerintah Indonesia.

"Mereka akhirnya paham. bahwa Indonesia ini bukan negara ecek-ecek, we are the great country. Jadi kalian jangan pernah macam-macam sama kami," pungkasnya.

Sumber: cnbc
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita