GELORA.CO -Langkah Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Suryo Utomo menemui Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, menyisakan tanya. Pertemuan itu, digelar di kediaman Gus Yahya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (2/3).
Suryo Utomo yang didampingi beberapa petinggi Direktorat Jenderal Pajak (DJP), menghadap Gus Yahya untuk memastikan sikap PBNU terhadap adanya seruan tidak membayar pajak.
Seruan itu, datang dari mantan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. Hal itu terkait dengan dugaan penyelewengan dana pajak oleh eks pejabat pajak, Rafael Alun Trisambodo. Putra Rafael, Mario Dandy Satriyo sebelumnya terlibat aksi kekerasan terhadap David Latumahina.
Bagi Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Iwan Sumule, pertemuan Suryo Utomo dan Gus Yahya adalah hal menggelikan. Apalagi, seruan tidak bayar pajak yang dipersoalkan, muncul bukan dari internal PBNU.
"Lucu! Yang serukan siapa, yang ditemuin siapa," cuit Iwan Sumule di Twitter, Kamis (2/3).
Kata Iwan, akar masalah perpajakan itu adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani dan pejabat DJP. Bukan pada siapa yang menyuarakan tidak bayar pajak sebagai respon dari suatu kejadian.
"Sebenarnya, yang perlu dilakukan adalah Menkeu dan Dirjen Pajak segera undur diri sebagai pertanggungjawaban moral, karena ini bukan hal baru, kerap terjadi, menunjukan tak ada upaya perbaikan dan pengawasan di lingkungan Kemenkeu," tandasnya.
Sumber: RMOL