GELORA.CO -Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming mendapat komentar negatif usai turut mengikuti acara Hari Raya Nyepi Saka 1945 dan menggelar Kirab Ogoh-ogoh untuk pertama kalinya di Solo.
Putra sulung Presiden Jokowi itu menuai beragam hujatan yang diterimanya di Twitter. Beberapa warganet memang terpantau menentang hal tersebut.
Tak sedikit warganet yang menyinggung agama Gibran. Bagi sebagian warganet, lelaki yang akrab disapa mas wali itu dinilai sebagai pemimpin yang kafir.
Menanggapi komentar negatif tersebut, Gibran sendiri tak terlalu memikirkannya. Gibran mengatakan bahwa keberagaman tetap harus dijunjung tinggi di Kota Solo dengan berpegang pada Bhinneka Tunggal Ika.
Selain itu, Gibran mengatakan bahwa orang-orang yang berkomentar negatif seperti itu terhadap budaya umat lain merupakan orang yang memiliki pemikiran sempit.
"Yang komentar positif lebih banyak. Kita kan Solo, kota yang toleran, Bhineka Tunggal Ika, jadi tidak masalah kalau kita merayakan festival ogoh-ogoh, Natal, Imlek. Kita kan orang-orang yang open minded.
Kalau orang-orang yang komentar negatif itu orang yang pemikirannya sempit," ucap Gibran, seperti dikutip dari Solo Times pada Rabu (22/3/2023).
Tak hanya disebut sebagai pemimpin kafir, tetapi Gibran mengaku juga membaca komentar negatif warganet lainnya yang menyumpahi dirinya masuk neraka.
"Ada yang nyumpahin masuk neraka, ya nggak apa-apa," tambah Gibran kepada awak media.
Sikap Gibran pun menuai beragam komentar dari warganet.
"Mas wali berani, open minded, dan sudah amanah menjalankan tugasnya," tulis akun Ira Yustina
"Ternyata masih ada orang yang belum bisa menerima keberagaman budaya dan agama. Semangat mas Gibran," komentar Agustinusdwi Subiyakto
"Inilah Indonesia, penuh keberagaman harus dijaga dan disyukuri. Berbeda-beda tapi tetep satu Indonesia," tambah Rega Nata
Sumber: suara