Berseberangan dengan Ganjar dan Koster, Gibran Bisa Dinilai Membangkang Kebijakan PDIP

Berseberangan dengan Ganjar dan Koster, Gibran Bisa Dinilai Membangkang Kebijakan PDIP

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Pernyataan Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang siap menggantikan Bali sebagai tempat drawing atau pengundian fase grup Piala Dunia U-20 bisa berdampak buruk terhadap kariernya di PDI Perjuangan.

Sebab, hal itu bertolak belakang dengan sikap sejumlah kader PDIP yang justru menolak kedatangan Tim U-20 Israel, yang membuat FIFA membatalkan drawing yang sedianya dilakukan pada 31 Maret nanti.

Menurut analis politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, perbedaan pendapat antara Koster, Ganjar, dan Gibran akan menimbulkan persepsi adanya dualisme di internal partai banteng moncong putih.

Khusus untuk Gibran, Megawati akan menilai putera pertama Presiden Joko Widodo itu membangkang dari arahan partai.

“Sementara Gubran bisa jadi menjadi catatan bagi Megawati. Gibran bisa dinilai tidak tegak lurus dengan arah kebijakan partainya,” kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (28/3).

Mantan Dekan Fikom IISIP ini menambahkan, dengan adanya pembangkangan oleh Gibran ini, bisa saja berimbas kepada turunnya kepercayaan Megawati terhadap Walikota Solo itu.

“Hal itu bisa saja berdampak pada tertutupnya peluangnya menjadi calon gubernur baik di Jateng atau di Jakarta. Jadi, perbedaan sikap sesama kader PDIP berimplikasi pada karier politik mereka,” demikian Jamiluddin.

Stadion Manahan dan Kota Solo memang menjadi salah satu lokasi digelarnya Piala Dunia U-20. Sejumlah persiapan pun terus dilakukan agar benar-benar siap menjadi tuan rumah yang baik.

Namun, kelanjutan Piala Dunia U-20 di Indonesia kini menjadi tidak jelas, menyusul pembatalan drawing oleh FIFA.

"Enggak tahu saya, jika ada perintah dari PSSI, dari Menpora, saya siap (menggelar drawing)," kata Gibran di Balai Kota Solo, Senin (27/3). 

Sumber: RMOL
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita