Bank-Bank AS dan Eropa banyak yang Kolaps, Apa Dampaknya untuk Asean?

Bank-Bank AS dan Eropa banyak yang Kolaps, Apa Dampaknya untuk Asean?

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Perbankan yang kolaps akhir-akhir ini menjadi isu besar. Tak hanya di sektor perbankan global tapi juga di regional, ASEAN.

Untuk itu seluruh bank sentral di ASEAN akan membahas hal ini dalam pertemuan pertama Asean Finance Ministers and Central Bank Governers (AFMGM) yang digelar di Bali 28-31 Maret 2022.
Dody Budi Waluyo, Deputi Gubernur Bank Indonesia, mengatakan, isu bank yang kolaps ini akan masuk dalam pembahasan dalam global economy.

“Pertemuan ini yang nanti seminggu ini salah satunya akan hadir juga dari internasional organisasi IMF, tentunya akan mengangkat isu-isu terakhir mengenai perkembangan di global,” ungkapnya kepada wartawan di kawasan Nusa Dua, Bali, Senin (27/3).

Di mana, masalah perbankan ini akan dilihat bagaimana spillover di kawasan ASEAN atau dampak tidak langsungnya. Hal tersebut menjadi kepentingan bersama untuk menjaga ketahanan, resiliensi dari sistem keuangannya.

“Apa kemudian yang harus dilakukan, apakah penguatan modal, atau pengurangan leverage ke bank bank tertentu, yang memang menjadi sulit adalah bagaimana second impact-nya kalau itu masuk ke jalur misalnya ke startup ataupun e-commerce platform yang punya leverage yang secara tidak langsung kepada bank-bank di 3 bank tadi atau bank di mana pun,” tambah Dody.

Artinya, keruntuhan dari Silicon Valley Bank, Signature Bank, Credit Suisse, dan Deutsche Bank yang terjadi saat ini bisa dilihat bagaimana dampaknya dari negara maju kepada negara berkembang.

“Semuanya sepakat melihat adalah spillover-nya. Spillover itu selalu akan terkena kalau di makro nya nanti kepada lalu lintas modalnya, kepada nilai tukarnya, kepada likuiditas nya pun,” katanya.

Sementara di sektor keuangan, lebih kepada bagaimana ketahanannya. “Jadi ini yang saya rasa bagian diskusi terkait dengan global economy di dalam pembahasan Asean maupun Asean plus 3 (Jepang, China, dan Korsel),” tutup Dody.

Sumber: kumparan
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita